"Bibi Renjun datang"sapa Renjun berjalan mendekati Doyoung yang sedang duduk di tempat tidur pasien
Didalam bangsal rumah sakit yang cukup luas tersebut dapat terlihat Bibi Doyoung, Paman Jaehyun yang sedang mengupas buah didekat Doyoung Imo, Sungchan, dan Jaemin yang baru saja masuk bersamanya.
"Keponakan ku sudah datang ? Sedari pagi Imo sudah menunggu mu loh"ujar Doyoung menepuk-nepuk bagian depan tempat tidurnya agar Renjun bisa duduk disitu
"Duduklah Renjun, Bibi mu sedari pagi tidak sabar bertemu dengan mu. Bahkan aku saja di abaikan"canda Jaehyun mempersilahkan Renjun untuk duduk
"Hahah iya Imo maaf Renjun baru bisa menjenguk sekarang, Appa baru memberitahu Renjun tadi pagi. Renjun juga tidak membawakan apa-apa padahal tadinya Renjun ingin mampir membeli buah"ujar Renjun duduk didepan Doyoung
"Imo tidak papa hanya terlalu lelah, Samchon mu yang terlalu lebay"ujar Doyoung mengelus jemari Renjun
"apa Imo sudah makan ? Jika belum Renjun bisa panggilkan perawat untuk membawakan makanan"tanya Renjun yang dibalas gelengan
"Imo ingin bubur abalone tapi tidak dibolehkan Samchon mu"
"Sayang makan dulu makanan rumah sakit, kalau kau sudah sehat ku bawa kau ke Jeju untuk memakan bubur abalone"ujar Jaehyun menyuapi sepotong mangga
"Jaemin bisa kau siapkan air hangat untuk ibu mu membasuh muka ?"pinta Jaehyun, Jaemin melengos lalu dengan malas berjalan kearah kamar mandi
Renjun dengan inisiatif ingin membantu, "Samchon dimana handuknya ? Biar ku ambil"
Tapi sebelum Jaehyun dapat menjawab dari belakang Sungchan sudah memberinya handuk kecil
"ini"
"Terimakasih"
"Renjun-ah bisa bantu Samchon membasuh wajah Doyoung Imo ? Samchon ada panggilan kerja"pinta Jaehyun beranjak dari kursinya
"Hey aku bisa membasuh muka ku sendiri"
Jaemin datang dari kamar mandi membawa se baskom air hangat, "ini"
Memberikan baskom tersebut kepada Renjun, lalu kembali duduk di sofa yang sudah disediakan. Renjun pun menaruh handuknya kedalam air hangat, lalu memeras handuknya.
"Biarkan keponakan mu membantu ya, agar tidak terkena infus mu. Aku jawab panggilan dulu"ujar Jaehyun lalu pergi keluar bangsal untuk
Dengan telaten Renjun membersihkan wajah Doyoung dengan handuk basah tersebut, lalu mengambil handuk baru untuk mengeringkan wajah Bibinya tersebut.
Bersamaan dengan pintu bangsal yang terbuka dan menampilkan Jeno bersama Lami, wajah Lami terlihat kesal ketika melihat Renjun. Lami dengan cepat bergegas duduk di kursi di samping Doyoung, mencoba meraih lengan Doyoung yang sedang memegang Renjun. Tapi tentu saja tidak berhasil karena Doyoung langsung menepis tangan Lami.
"Eomma aku datang bersama Lami"ujar Jeno menghampiri mereka
"selamat datang"
"Halo Bibi aku dengar kau sakit dari Jeno, semoga cepat sembuh ya Bibi. Ohya Eomma menitip salam pada ku katanya semoga cepat sembuh"sapa Lami
"seperti yang kau lihat aku memang sakit, kalau tidak sakit aku tidak akan berada disini"balas Doyoung
Jeno mengusap pelan punggung Doyoung, sebenarnya ia sudah tidak kaget lagi dengan respon ibunya yang tidak menyukai Lami. Bodohnya Jeno ia malah membawa Lami kesini ketika dengan jelas ia tahu Jaemin pergi kesini bersama Renjun.
"Eomma sudah makan ? Ingin ku belikan apa agar Eomma ingin makan"
Doyoung tampak berpikir, sebenarnya ia sedang tidak ingin makan apapun. "Belikan Eomma bubur abalone"
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent •Renjun Centric•
Kısa HikayeTentang pemuda sebatang kara bernama Huang Renjun yang terbangun menjadi Park Renjun, karakter antagonis dari web novel yang baru saja dibaca olehnya. Sekarang Huang Renjun harus hidup menjadi Park Renjun, remaja antagonis yang suka sekali membully...