Abu-abu

1K 112 4
                                    

"Silahkan pesanannya" ucap pelayan caffe.

"Terima kasih kak" jawab Marsha, Zee, dan Adel bersama.

"Eh tadi kamu di kasih apa Zee sama adek kelas itu?" tanya Marsha sambil mengaduk minumannya.

"Oh iya ini kayaknya makanan" ucap Zee mengambil sebuah kotak di dalam tasnya.

"Buka dong buka" saut Adel.

Kemudian Zee pun membuka kotak tersebut yang ternyata berisi beberapa potongan kue brownies di dalamnya.

"Mmm biasa aja" ucap Adel yang langsung menyambar kue brownies tersebut dan memakannya tanpa permisi.

"Bener-bener lo ya Del yang dikasih aja belom nyicip lo malah udah telen duluan tuh kue" ucap Zee, sedangkan Marsha hanya tertawa kecil.

"Kamu mau nyoba Sha?" tanya Zee menyodorkan kue brownies tersebut kepada Marsha.

"No thank you, enakan juga brownies buatan aku" jawab Marsha menyombongkan diri.

"Di coba aja belom udah banding-bandingin, dasar. Emang sejak kapan kamu bisa buat kue?" ucap Zee.

"Sejak dulu" jawab Marsha.

"Cih, mana ada" saut Adel.

"Iya, Marsha kan bisanya cuma dandan" ucap Zee.

"Yaaa cantik si, tapi......" saut Adel.

"Jomblo seumur hidup" saut Zee, dan mereka berdua pun tertawa kencang.

"Mulut kalian ya!!!" ucap Marsha sembari ingin melemparkan seloyang pizza yang berada di atas meja mereka.

"Eh eh eh eh, Sha, Sha ampun" ucap Zee dan Adel berbarengan menahan Marsha yang hendak melempar pizza tersebut.

"Bercanda Sha. Lagian sayanglah pizzanya, nanti kita makan apa kalo pizzanya dibuang" ucap Adel.

"Makan aja tuh brownies!!!" jawab Marsha kesal.

"Marah-marah mulu heran, lagi datang bulan kah?" ucap Zee.

"Tau, kalo marah-marah mulu nanti-" ucap Adel tertahan saat sepotong pizza mendarat di mulutnya.

"Udah ya Del gak usah mancing lagi, makan nih pizza" saut Zee sembari memasukan pizza ke mulut Adel dengan sengaja untuk menghentikan ucapannya yang diyakini Zee akan membuat Marsha benar-benar akan melempar seloyang pizza kepada mereka berdua.

Saat mereka sedang memakan pizza tersebut sembari mengobrol, tiba-tiba seseorang menyapa mereka.

"Marsha" sapa Ashel menghampiri mereka.

"Eh Shel, loh kamu ngapain ada di sini?" jawab Marsha.

"Eh ada bidadari aku. Emang ya jodoh gak kemana" saut Zee yang melihat Ashel.

"Hai Adel, hai Zee" sapa Ashel.

"Hai Shel, sini duduk Shel join" ucap Adel mempersilahkan Ashel duduk setelah menyeret satu bangku kosong di dekatnya.

"Gapapa aku gabung di sini sama kalian? Aku takut ganggu" ucap Ashel.

"Gapapa Shel, santai aja" jawab Marsha.

"Mau pesen apa Shel, biar Zee yang bayarin nanti" tanya Adel.

"Kok gue anjir. Eh tapi gapapa buat Ashel mah apa yang enggak" saut Zee.

"Halah" ucap Marsha malas.

"Aku udah pesen kok gak usah repot-repot Zee" jawab Ashel lembut.

"Tadi aku gak sengaja lewat caffe ini karena penasaran sama menu barunya jadi aku ke sini dulu, dan gak nyangka ternyata ada kalian juga di sini" jelas Ashel.

TIGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang