Nice try

936 106 2
                                    


Marsha sedang berjalan di lorong kelas dengan membawa sebuah komik di tangannya, nampaknya ia baru meminjam kembali komik tersebut dari perpustakaan, lalu langkahnya terhenti sesaat ketika melihat Zee dan seorang perempuan sedang mengobrol di bawah pohon besar yang berada di dekat lapangan basket yang ia yakini sebagai mantan Zee.

"Aw" Marsha memegang pipinya setelah melihat tamparan yang dilayangkan perempuan tersebut di wajah Zee. Ia menduga pasti ada ucapan Zee yang menyinggung perempuan tersebut yang menyebabkan tamparan mendarat di wajahnya. Beberapa saat kemudian terlihat perempuan tersebut pergi meninggalkan Zee sendiri di sana. Tampak Zee mengelus pipinya yang ditampar berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut menuju bangku panjang di tepi lapangan basket. Melihat itu lantas Marsha pun menghampirinya.

"Abis ditampar malah ketawa. Emang dasar Azeezi aneh" Marsha menghampiri Zee karena ia khawatir Zee menjadi tidak baik-baik saja, tapi saat sudah sampai di dekat Zee, ia malah mendengar suara tawa Zee yang membuatnya keheranan.

"Eh kamu Sha, kamu lihat ya tadi?" ucap Zee santai.

"Kenapa lagi? Dia mantan kamu kan? Kenapa dia nampar kamu? Kamu gapapa?" Marsha bertanya karena penasaran, dilihatnya wajah Zee yang memang sudah memerah dan dipegangnya wajah itu untuk memastikan.

"Iya dia mantan aku, dua hari lalu dia bilang masih ga bisa lupain aku, dia masih sayang aku dan mau kita balikan lagi, tapi aku bilang aku gamau" Zee menjelaskan dengan detil.

"Terus kenapa kamu sampai ditampar gitu? Apa ga kelewatan" ucap Marsha.

"Tau tuh, mana perih banget lagi" Zee mengelus pipinya yang merah bekas tamparan tersebut.

"Aku bilang ke dia buat lupain aku, karena aku udah suka sama orang lain dan cuma main-main aja sama dia selama ini" lanjut Zee menjelaskan.

Buk. Sebuah pukulan dari komik yang Marsha bawa menghantam bahunya.

"Aw. Sakit Sha" Zee meringis sambil mengusap-usap bahunya, kini yang sakit bukan hanya pipi melainkan bahunya juga, sungguh malang nasib Zee hari ini.

"Ya gimana kamu ga ditampar, kamu setega itu ke dia bilang cuma main-main doang" ucap Marsha ikut terbawa emosi mendengar alasan Zee.

"Ya emang bener" ucap Zee acuh.

"Zee!!!" Sebuah pukulan kembali Marsha layangkan kepadanya karena mulai emosi, matanya menatap tajam Zee.

"Sakit Sha. Galak banget sih jadi perempuan. Ya udah deh aku yang salah" Zee menyerah karena takut dengan tatapan yang diberikan Marsha.

"Kamu ga boleh gitu, perempuan itu hatinya sensitif Zee, kalo kayak gitu kamu sama aja udah mainin perasaannya. Apa kamu ga pernah berpikir kalo dia benar-benar suka dan sayang sama kamu dan dengan entengnya kamu bilang selama ini cuma main-main sama dia" Marsha menghembuskan napasnya panjang.

"Mau sampai kapan kamu jadi playboy kayak gini?" tanya Marsha kembali.

"Iya aku salah Matcha, maafin aku ya" ucap Zee.

"Jangan minta maaf ke aku, minta maaf ke perempuan yang udah kamu sakitin hatinya. Kalo emang kamu ga ada rasa sama perempuan-perempuan itu stop sakitin mereka" jawab Marsha tak habis pikir dengan sikap sahabatnya tersebut. Lalu kembali Marsha memandang Zee.

"Dari tujuh mantan kamu itu apa ada yang buat kamu bener-bener suka?" Marsha jadi penasaran. Zee berpikir lama lalu menggelengkan kepalanya. Mengetahui jawaban Zee, ia hanya bisa mengelus dadanya.

"Terus kenapa kamu pacarin mereka kalo kamu ga ada rasa suka ke mereka?" tanya Marsha masih penasaran. Zee terdiam lama, ia tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya.

TIGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang