Do Fun

956 115 0
                                    

Lembar berikut dari album tersebut pun di buka pelan. Seseorang itu langsung mengusap lembut foto tersebut melihat foto yang tertempel di sana. Foto yang menggambarkan seorang perempuan sedang tertawa dengan memperlihatkan gingsul giginya yang cantik. Foto yang ia ambil sendiri, walaupun saat itu sebenarnya perempuan tersebut belum siap untuk posenya, ternyata hasilnya malah menjadi lebih bagus. Di ujung kanan foto tersebut tertulis sebuah kalimat yaitu "I love you".



"Emang seru komiknya?" tanya Zee dengan menopang sebelah tangan pada pipinya.

"Seru katanya" jawab Marsha masih terus membaca komik tersebut.

"Kok katanya?" tanya Zee lagi.

"Ya aku kan belom baca semua Zee, ini juga baru baca 3 halaman" ucap Marsha.

"Terus kata siapa?" tanya Zee lagi. Kali ini berhasil membuat Marsha mulai kesal, di tutupnya komik tersebut, kemudian di tatap Zee yang duduk di depannya dengan melipatkan kedua tangan di depan dadanya.

"Bisa diem gak? Aku lagi baca, Azeezi!!!" ucap Marsha kesal.

"Kan aku nanya doang, gitu banget. Yaudah aku diem deh" ucap Zee. Kemudian Marsha melanjutkan bacaannya. Benar saja sudah lembar ke 10 Marsha membaca komik tersebut tidak ada sedikit pun suara yang keluar dari mulut Zee. Karena mulai merasa aneh akhirnya Marsha pun melirik ke arah depannya, Zee masih berada di sana, hanya memandanginya sedari tadi dengan menopang wajah dengan kedua tangannya.

"Ngapain si?" tanya Marsha. Yang di tanya malah tetap teguh pada pendiriannya untuk diam, dan malah memperlihatkan senyumnya sampai-sampai lesung pipinya terlihat. Dilihat seperti itu Marsha pun menjadi gugup.

Plak. Sebuah kertas menghantam wajah Zee tiba-tiba.

"Anjing" umpat Zee kaget.

"Kedip" ucap Adel yang baru datang dari arah belakang Zee, lalu duduk di samping Marsha.

"Tai lo. Kaget babi" ucap Zee mengusap wajahnya. Sementara Marsha pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Disuruh ngapain?" tanya Marsha kepada Adel.

"Lomba cerdas cermat" jawab Adel.

"Kapan?" tanya Zee.

"2 minggu lagi" jawab Adel.

"Ah, udah tau gue hasilnya" ucap Zee seraya mengangkat alisnya pada Marsha dan dibalas anggukan.

"Gak semudah itu. Lawan kali ini ada SMA yang anaknya pada cerdas-cerdas" jawab Adel ragu.

"Kamu takut?" tanya Marsha.

"Bukan takut, ya cuma pressure aja" jawab Adel.

"Masa belom perang udah lemah gini si jing. Bukan kayak Adel yang gue kenal lo. Gue dukung lo. Lo pasti bisa" ucap Zee menyemangati Adel.

"Iya, aku juga yakin kamu pasti bisa kalahin mereka" saut Marsha menepuk bahu Adel.

"Semangat!" ucap Zee dan Marsha serempak. Berkat dukungan kedua sahabatnya pun Adel mulai memiliki semangat kembali untuk dapat memenangkan perlombaan tersebut.

"Makasih ya guys" ucap Adel.

"Yoi. Eh besok kan libur nih, dufan yuk. Itung-itung refreshing dulu sebelum lo sibuk latihan buat lomba Dul" ajak Zee.

"Ayuk ayuk ayuk" jawab Marsha bersemangat.

"Boleh. Eh tapi gimana kalo kita sekalian ajak Ashel biar lebih seru" saut Adel.

"Wah ide yang bagus tuh" ucap Zee senang.

"Emang Ashelnya mau?" tanya Marsha.

"Nanti kita tanya, tapi pasti maulah kan ada Zee" jawab Adel.

TIGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang