Lelaki berambut dark red, beberapa orang juga menyebutnya orange, duduk dalam diam di mobil berwarna putih dikelilingi kaca film yang membuat siapapun diluar sana tidak bisa melihat sang pemilik mobil. Berbalut outfit serba hitam, dengan bomber oversized, celana cargo dan bucket hat, mata lelaki itu tak lepas dari lingkungan sekitar yang tampak sepi layaknya tak berpenghuni. Saat ini Taeyong sedang berada di parkiran apartemen dorm The Biggest GirlGroup in the World, Blackpink. Tentu saja, sesuai janjinya tadi siang untuk menjemput sang wanita agar pergi bersamanya. Ada untungnya juga Taeyong telah membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) pada bulan lalu sehingga ia dapat menjemput Jennie tanpa embel-embel supir. Bisa malu harga dirinya kalau saat ini ia menjemput Jennie dengan membawa managernya, terlebih mantan-mantan dan rumor lelaki yang pernah dekat dengannya adalah laki-laki yang selalu terlihat keren saat mengendarai mobil. Tunggu, kenapa dia jadi harus memikirkan itu. Lidah lelaki itu berdecak sebelum matanya menangkap sosok wanita yang tengah berdiri di pintu keluar lobby sambil bermain handphone, membuat Taeyong tersenyum kecil kemudian melirik handphonenya yang berada di kursi penumpang.
"Mencoba menelponku, eh?"
Senyumnya semakin mengembang setelah layar handphonenya menunjukkan panggilan masuk dari wanita disebrang sana.
Cewek Bawel is Calling....
"Eoh?"
"Yak, Lee Taeyong! dimana kau? Kau bilang mau menjemputku jam 5."
"Oh jadi kau beneran ingin dijemputku olehku, hm?"
"Sialan, ini bukan waktunya untuk memamerkan tingkat kepercayaan dirimu mu ya, Tuan Lee." Taeyong dapat melihat wanita itu menghentakkan kakinya kesal mendengar ucapan sang Pria di telepon, dan itu hanya membuat senyuman Taeyong semakin lebar.
"Sabar, bawel. aku sudah menunggu 1 jam sampai mengantuk jangan membuatku semakin lelah dengan omelanmu." walaupun ia berkata seperti itu tetapi ada tawa kecil yang mengikutinya, membuat sang wanita ikut berdeham. Merasa sedikit tidak enak, mungkin? Wanita itu menggerakkan matanya, mencoba mencari mobil yang ia harap ada leader tampan NCT di dalamnnya. Matanya pun melihat mobil putih yang terparkir di pojok ruang parkiran, aneh padahal masih banyak ruang kosong kenapa ia memilih disitu, decak Jennie.
"Mobilmu yang warna putih?"
"Heum, kemarilah."
"Alright, I'm going. Wait."
"Hati-Hati, awas jatuh."
"Aku hanya berjalan tidak jauh, Taeyong." Walaupun wanita itu memakai masker bisa Taeyong simpulkan bahwa Jennie sekarang sedang memanyunkan bibirnya, ia jadi tidak sabar melihat pipi chubby itu mengembung lucu. Panggilan telepon itu terputus bersamaan dengan pintu penumpang yang terbuka menampilkan sosok Jennie dengan mini dress casual tetapi tetap terlihat anggun jika dipakai oleh wanita itu. Taeyong tidak melepas matanya dari setiap gerak gerik Jennie yang sudah duduk di sebelahnya.
"Halo..? Tuan Lee? Kau Sehat?"
Jennie melambaikan tangan mungilnya di depan muka Taeyong yang sedang terpaku sejak tadi. Membuat Taeyong sedikit tercekat.
"Sorry, something's caught me."
"Hm? Maaf membuatmu menunggu lama, kukira kau akan jemput tepat waktu. Ternyata malah sudah nungguin lama."
"Tidak apa, aku juga sedang tidak ada schedule hari ini."
"Lagian kenapa harus pergi bareng? Padahal aku bisa saja pergi sendiri dengan managerku."
Taeyong melirik sekilas ke arah wanita di sebelahnya sambil mulai menjalankan mobilnya. Dia berjanji hari ini akan menyetir dengan hati-hati dan mulus sehingga ia tak akan terlihat memalukan dan beginner dalam hal menyetir mobil di mata Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untold Truth
FanfictionPernakah kamu terbangun dan berharap semua yang terjadi hanyalah sebuah mimpi? Mencoba memejamkan mata dan kembali terlelap untuk menyapa realita. Tetapi, bagaimana jika realita sedang tidak berpihak terhadap kita? 𝕿𝖍𝖊 𝖀𝖓𝖙𝖔𝖑𝖉 𝕿𝖗𝖚𝖙𝖍, ...