Pov. Senja
Akhirnya aku bisa diterima masuk perguruan tinggi setelah lulus SNBP. Aku juga lulus beasiswa KIP-Kuliah. Aku memang siswa teladan, ini kubuktikan karena aku ingin membanggakan kedua orang tuaku di kampung yang selalu dihina orang orang karena kami miskin. Karena itulah aku ingin mengejar cita citaku untuk menjadi orang sukses.
Suasana kampus sangai ramai sekali, hari ini hari pertama aku kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Disini banyak sekali mahasiswa yang sudah saling akrab saling ngobrol satu sama lain. Aku hanya bisa melihatnya dengan tatapan sendu, pengen sekali aku seperti mereka, tapi aku tidak punya keberanian buat mengajak kenalan, karena aku orangnya introvert. Akhirnya aku memilih duduk di gazebo kampus sendirian. Namun tiba tiba ada seseorang yang menghampiriku.
"Hai boleh duduk" tanyanya.
"Boleh" jawabku singkat.
"Maba juga?" tanyanya.
"Iya" jawabku.
"Aku Kurnia nama kamu siapa?" tanyanya
"Senja" jawabku.
"Kamu jurusan apa" tanyanya
"Manajemen" entah kenapa aku gak bisa berkata panjang lebar kepada orang yang belum aku kenal.
"Oh sama dong, kita satu jurusan" jawabnya tersenyum.
"Iya" jawabku.
"Kalau begitu kita berteman ya, kamu mau kan" tanyanya
"Iya" ujarku.
"Oh ya nomor WA kamu berapa sekalian akun instagram, tiktok, twitter aku follow semua" ucapnya.
Aku agak heran, orang ini kok mulutnya nyerocos mulu ya, maksa banget mau berteman denganku.
"Loh kok diam" tanyanya
"Ehm aku gak punya" jawabku.
"Astaga kamu sengaja bohong kan biar gak kasih nomor WA mu, gak papa deh kalau kamu gak mau kasih" ucapnya sedih.
Aku pun mengambil hp nokia ku dari dalam tas ku. Selama ini aku hanya punya hp ini buat aku selama bisa sms dan telpon ya gak apa lah, lagian aku gak punya siapa siapa juga yang kuhubungin selain orang tuaku.
"Astaga zaman sekarang masih ada yang makai hp dari zaman batu" ucapnya.
Aku hanya diam mendengarkan dia berbicara sambil memegang hp nokiaku.
"Tapi kamu beneran hanya punya hp butut ini" tanyanya lagi tidak percaya.
Aku hanya mengangguk menjawabnya.
"Baru kali ini aku menemuin orang ganteng tapi pakai hp butut" gumamnya masih terdengar jelas ditelingaku.
Astaga dia bilang aku ganteng. Terasa aneh sih di telingaku, soalnya yang bilang ini cowok, tapi gak apa lah mungkin dia mau memujiku.
"Ya sudah kasih nomormu berapa" tanya dia.
Aku enggan menjawabnya, ku perlihatkan nomorku di layar hp ku, dia langsung mencatatnya.
"Ok nanti aku telepon" ucapnya.
Aku hanya mengangguk.
"Kamu mau ke kantin gak" tanya nya lagi.
Sebenarnya aku pengen ke kantin, perut ku lapar, tapi aku harus menghemat uang ku buat nanti bayar kost dan kebutuhan mendesak lainnya. Daripada aku makan di kantin, mending aku masak di kost, sarapan nasi + indomie atau nasi goreng bumbu racik + telor dadar atau nasi + ikan kaleng sarden.
"Aku disini aja" jawabku.
Namun perutku tiba tiba berbunyi, cacing di perutku tidak bisa mengajak damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
RandomSenja adalah seorang mahasiswa yang beruntung bisa kuliah berkat beasiswa. Kehidupan Senja yang sederhana membuat dia terlihat berbeda dan istimewa di mata seorang Kurnia. Kurnia merupakan seorang Gay yang mencintai seorang straight bernama Senja. A...