3

1K 171 10
                                    

Pagi ini mereka semua sedang berkumpul entah apa yang mereka bicarakan.

Lo'ak menceritakan apa yang terjadi kemarin, sedangkan Tsiena sendiri sudah mengetahui apa yang terjadi pada Lo'ak.

"Andai aku ada disana" ucap Kiri.

"Lautan ini memberkatimu dengan suatu anugrah" lanjut Kiri.

"Si tulkun itu belum kembali" ucap Ao'nung.

"Lagian, tak ada tulkun yang sendirian" jelas Ao'nung.

'Payakan' pikir Tsiena.

"Yang ini sendirian, dia siripnya hilang satu. Siripnya kayak buntung, disebelah kiri" jelas Lo'ak.

"Tulkun yang malang" sedih Tuk.

"Payakan" sebut Tsireya.

"Siapa Payakan?" Tanya Kiri.

"Seekor paus muda yang jadi galak. Dia terasingkan, sendirian. Dan siripnya hilang satu" jelas Rotxo.

"Kata mereka dia itu pembunuh" papar Tsireya.

"Tidak, tidak" tolak Lo'ak.

"Dia membunuh bangsa Na'vi, dan tulkun lainnya. Bukan disini, tapi jauh keselatan" ucap Ao'nung.

"Sudah kubilang bukan Payakan pelakunya" gumam Tsiena.

"Tidak, dia bukan pembunuh"sanggah Lo'ak.

"Lo'ak, kau beruntung masih hidup" ucap Tsireya.

"Kalian kukasih tau ya, dia menyelamatkan hidupku. Dia temanku" tolak Lo'ak.

"Saudara ku sayang! Kesatria perkasa.. yang menghadapi tulkun pembunuh dan masih hidup untuk menceritakannya, huh?" Bangga Neteyam.

"Kalian tak mendengarkanku" ucap Lo'ak sebelum pergi menjauh dari mereka.

"Lo'ak aku mendengarkanmu" ucap Tuk.

"Lo'ak kembali" ucap Kiri.

"Kau bodoh" kesal Kiri.

Neteyam diam diam memperhatikan Tsiena dan yang lainnya menyadari arah tatapan Neteyam.

"Hei! Kenapa kau hanya menatap pada adikku?" Kesal Ao'nung.

"Apa? Tidak" panik Neteyam.

Tsiena hanya tertawa mendengar itu.

"Apa kau menyukai Tsiena?" Tanya Rotxo.

"A apa? Kami teman" panik Neteyam.

"Hentikan teman teman" Ucap Tsireya.

"Tsireya benar, berhenti menjahili Neteyam, Ao'nung, Rotxo" ucap Tsiena.

"Awas saja kalau kau menyukai saudariku" kesal Ao'nung.

Tsiena yang merasa kesal mulai mengayunkan tangannya ke arah air secara diam diam.

Tsiena kembali mengayunkan tangannya ke arah Ao'nung dan Rotxo sehingga mereka terciprat oleh air laut.

"Hei! Tsiena, ini ulahmu kan?" Kesal Ao'nung.

"Tsiena, ayolaaah" rengek Rotxo.

"Sudahlah, aku harus pergi berburu" pamit Tsiena kemudian pergi begitu saja.

Sepertinya masih banyak yang ingin dikatakan Neteyam namun Tsiena sudah terlanjur pergi duluan.

***

Saat sedang berburu Tsiena melihat sebuah benda terbang dilangit, benda milik sky people.

Tsiena segera bergegas kembali ke desa.

Avatar 2: The Way Of Water x Readers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang