Sudah 5 hari seorang gadis tak kunjung membuka matanya, dan ada seseorang yang dengan setia tetap berada disampingnya.
Gadis itu, adalah Tsiena.
Saat ini Tsiena sudah membuka matanya dan menatap sekeliling, ada Neteyam disana.
"Uhm, permisi? Bisa tolong berikan aku air, Neteyam?" Tanya Tsiena membuat Neteyam menatapnya.
"Tsiena!" Senang Neteyam segera mengambil air untuk Tsiena.
Tsiena segera saja mengambil air yang diserahkan oleh Neteyam.
"Neteyam, aku bersyukur kau baik baik saja" ucap Tsiena.
"Tidak, aku lah yang berterimakasih, Tsiena. Kau telah menyelamatkan nyawaku" ucap Neteyam sembari menggenggam tangan Tsiena.
"Tidak tidak" tolak Tsiena.
Neteyam merentangkan tangannya.
"Boleh?" Tanya Neteyam.
"Ee boleh?" Tsiena bingung apa yang dibicarakan oleh Neteyam.
Neteyam segera saja memeluk Tsiena erat erat, Tsiena terkejut dengan hal tersebut.
"Tsiena, i see you" ucap Neteyam tanpa melepas pelukan mereka.
"Neteyam!?" Kaget Tsiena.
"I see you, Tsiena" ulang Neteyam seraya mempererat pelukannya.
"Ekhem! Menjauh dari adikku!" Kesal Ao'nung seraya melepas pelukan itu secara paksa.
Neteyam segera melepas pelukan mereka dan menatap Ao'nung kesal.
"Ao'nung?" Bingung Tsiena.
"Jika kau ingin mendapatkan adikku langkahi dulu mayatku" ucap Ao'nung memeluk Tsiena.
"Akan kulakukan" ucap Neteyam.
"Jangan berani berani menyentuh adikku" kesal Ao'nung.
"Hei, pelukanmu terlalu kuat bodoh" kesal Tsiena melepas pelukan Ao'nung.
"Kau tau? Berapa lama aku menunggu seorang putri bangun dari tidurnya?" Tanya Ao'nung.
"Berapa memangnya?" Tanya Tsiena.
"5 hari! 5 hari! Itu waktu yang lama!" Kesal Ao'nung.
"Hanya 5 hari? Toh tidak selamanya ini" santai Tsiena.
"Sudahlah, kau hanya perlu istirahat sekarang adikku" ucap Ao'nung sembari mengelus lembut puncak kepala Tsiena.
"Baiiik" girang Tsiena.
"Kau, ikut aku" ucap Ao'nung pada Neteyam.
"Aku akan memberi kabar pada yang lain, kau hanya harus diam disini ya Tsiena. Kau masih harus banyak istirahat" jelas Ao'nung.
Tsiena mengangguk mengerti dan kembali memejamkan matanya.
Tak lama terdengar suara ribut yang berterimakasih kepada eywa.
***
Sudah beberapa hari semenjak Tsiena bangun dari tidur panjangnya.
Kini Tsiena sudah diperbolehkan untuk berjalan jalan keluar.
Saat sedang asyik berjalan jalan, Tsiena tidak sengaja bertemu dengan Neytiri, dan berniat untuk menyapanya.
"Halo bibi Neytiri!" Sapa Tsiena.
"Syukurlah kau baik baik saja, aku sangat berterimakasih padamu" ucap Neytiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avatar 2: The Way Of Water x Readers (End)
FantasyDi Pandora pada suku metkayina lahirlah dua bayi kembar berjenis kelamin perempuan. Eywa mengatakan bahwa salah satu bayi perempuan itu adalah bagian dari dirinya. Dan kedua bayi perempuan itu dibesarkan dengan adil dan tumbuh dengan bahagia menjadi...