Pria itu datang.
Ikut berdiri tegap lalu membungkuk seperti yang dilakukan para pekerja lainnya, Alana kembali menguatkan tekad.
Kalau tidak hari ini kapan lagi dia memiliki kesempatan untuk bisa membunuh bajingan itu?
Ketua mafia paling berkuasa, ditakuti dan berbahaya di Italia.
Keith Arthur Corado.
Dari banyaknya desas-desus yang Alana dengar saat sedang berusaha mencari-cari informasi tentang pria itu, katanya setiap kali sedang kesal dia akan datang ke tempat ini.
Rumah bordil berkedok klub malam.
Dan benar.
Setelah menunggu selama satu bulan akhirnya dia bisa mewujudkan hal itu juga. Mewujudkan pesan terakhir orangtuanya sebelum mereka meninggal karena dibunuh pria itu.
"Apa yang kau lakukan? Cepat panggil para gadis untuk menemui tuan Keith."
"Y-ya, madam."
Terkesiap, Alana mengangguk kaku pada wanita tua dengan dandanan menor itu sebelum menyelinap ke balik tirai.
Pekerjaan ini beresiko. Alana tahu. Meskipun berhasil berdalih dengan mengaku tengah hamil agar tidak dijadikan salah satu gadis pemuas nafsu, tetap saja Alana sering dilanda ketakutan. Terlebih ketika pria-pria brengsek itu dengan sengaja menyentuh tubuhnya.
Tetapi dia tidak punya pilihan lain. Hanya ini satu-satunya kesempatan.
"Untuk membunuh pria itu," Batinnya berucap lagi.
Dan malam ini kesempatan itu akhirnya datang juga.
"Sial."Berdecak kesal dalam duduknya, Keith melonggarkan kasar dasinya. Jelas dia sedang kesal sebab raut wajahnya mengatakan demikian.
"Aku tidak mau tahu. Besok kau bakar saja rumahnya dan bawa anak perempuannya padaku. Orang sepertinya memang harus langsung diberi pelajaran."
Samar-samar dari kejauhan Alana bisa mendengar ucapan pria itu yang membuatnya mencibir jijik.
Dia memang seorang bajingan.
Lantas dia mencibir lagi saat mengintip dan melihat madam sudah duduk di sebrang pria itu, berbasa-basi dengan senyuman menjijikkan.
Tentu saja dia harus melakukannya jika tidak ingin kehilangan pelanggan tetap kaya raya.
Cih.
"Tuan Keith tidak bisa berlama-lama."
Seorang pria yang Alana ketahui sebagai sekretaris Keith tetapi menurutnya lebih mirip pesuruh, menatap madam tanpa ekspresi.
"Oh tentu-tentu. Para gadis sudah siap."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN - END of Season 1
RomanceAlana yang sebatang kara hidup hanya untuk satu tujuan yaitu membunuh pembunuh orangtuanya. Di suatu malam rencana itu hampir terwujudkan namun bajingan itu lebih dulu menyadari racun yang Alana siapkan. Ialah Keith Arthur Corado, pemimpin kelompok...