°
L
O
V
E
A
G
A
I
N
°
🖤
"Nona, kau baik-baik saja?"
"....."
"Nona?"
"Y-ya? Ah, ma-maaf."
Menjeda kalimatnya, Eric memerhatikan Claire yang duduk tak nyaman di hadapannya. Wanita itu terus memainkan gelang di kedua tangannya untuk menutupi bekas memar di sana juga terus mengatur rambut panjangnya agar menutupi leher yang penuh bekas kemerahan.
Saat bangun, Claire mendapati Keith hanya menyediakan sebuah off shoulder floral di bawah lutut yang cukup memperlihatkan dengan jelas apa yang terjadi padanya semalam.
"Maaf, kau tadi bertanya apa?" Ulang nya merasa bersalah.
"Kau baik-baik saja?"
"Ya? Oh, ya-ya, aku baik-baik saja."
Sambil mengangguk-angguk, Claire menatap Eric tersenyum. Namun yang didapatinya kemudian adalah pria itu terus menatapnya seolah-olah sedang menyelidikinya yang mau tak mau membuat Claire menghentikan senyum palsu itu dan balas menatapnya.
"Apa Keith menyakitimu?" Tanya Eric khawatir.
Sebab semalam pria itu bisa mendengar dengan jelas tangisan pilu Claire setelah Keith membanting pintu kamar mereka juga dengan bukti-bukti yang ia lihat pada diri Claire pagi ini.
"Tidak." Jawab Claire kemudian, cepat dan tegas.
Membuat Eric menghela nafasnya pelan sebelum kembali menulis sesuatu di catatannya.
"Jadi kau baru pertama kali melihat pria itu?"
Pagi ini, sesuai permintaan Keith, Eric menanyai Claire mengenai pria yang hampir menyerangnya di hotel tempo hari.
"Benar, aku belum pernah melihat pria itu sebelumnya."
"Bagaimana dengan ciri-ciri fisiknya? Seperti detail wajahnya?"
Claire tampak berpikir.
"Seperti yang sudah ku ceritakan pada pihak keamanan sebelumnya, pria itu memiliki alis yang tebal dan mata yang tajam namun kecil. Hanya itu sebab dia menutupi sebagian wajahnya dengan sesuatu seperti masker?"
"Kalau suaranya? Kau ingat suaranya seperti apa?"
"Suaranya cukup rendah tetapi dalam sekejap bisa berubah menjadi tinggi ketika dia marah. Dari suaranya dia terdengar seperti pria berusia awal 30 an atau sebaya dengan Keith."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN - END of Season 1
RomanceAlana yang sebatang kara hidup hanya untuk satu tujuan yaitu membunuh pembunuh orangtuanya. Di suatu malam rencana itu hampir terwujudkan namun bajingan itu lebih dulu menyadari racun yang Alana siapkan. Ialah Keith Arthur Corado, pemimpin kelompok...
