Alana yang sebatang kara hidup hanya untuk satu tujuan yaitu membunuh pembunuh orangtuanya. Di suatu malam rencana itu hampir terwujudkan namun bajingan itu lebih dulu menyadari racun yang Alana siapkan.
Ialah Keith Arthur Corado, pemimpin kelompok...
Switzerland, 4 tahun lalu. (1 tahun sebelum kecelakaan Matteo & Claire)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sir?"
Duduk diam melamun sambil menatap ke arah api unggun, ini sudah ketiga kalinya Eric memanggil Matteo yang entah sedang memikirkan apa sampai-sampai dia ragu untuk kembali berucap. Waktu itu Eric memang bekerja untuk Matteo sebab pria itu lah yang kelak akan meneruskan kepemimpinan Corado.
Sampai kemudian kecelakaan itu terjadi.
"Oh? Sejak kapan kau berdiri di situ?" Kemudian Matteo lah yang menyapa lebih dulu saat mengetahui kehadiran Eric di sampingnya.
"Duduklah." Matteo tersenyum sambil melirik ke arah kursi kosong di sampingnya.
Ketika Eric hanya terus berdiri, pria itu melanjutkan sambil berpura-pura kecewa.
"Apa karena aku bukan sahabatmu jadi kau tidak bisa bersikap santai kepadaku seperti kau bersikap santai kepada Keith?"
"Tidak, bukan begi-"
"Kalau begitu cepat duduk. Kapan lagi kita bisa bersantai seperti ini?"
Dan balas tersenyum, Eric pun duduk di sana. Ikut menghangatkan badan di tengah cuaca yang dingin, sampai kemudian dia kembali teringatkan oleh tujuannya mengganggu waktu istirahat Matteo malam itu.
"Saya dengar dari tim penyelenggara, anda akan ikut berpartisipasi dalam acara donor darah untuk amal kali ini?" Bukanya.
Matteo mengangguk sebelum menatap Eric yang tengah menatapnya.
"Ini sudah tahun ketiga sejak aku dipercaya untuk menjadi penanggung jawab acara amal, dan sejak itu pula aku tidak pernah benar-benar berpartisipasi di dalamnya. Bukankah itu aneh?"
"Tetapi tuan dan nyonya melarang anda untuk-"
"Sebab itu aku butuh kau. Besok, atur saja jadwalku seperti biasa. Aku akan menuju lokasi donor darah untuk acara pembukaan lalu setelahnya kembali mengikuti jadwalku. Sementara itu minta tim penyelenggara mengirimkan satu atau dua orang untuk mengambil darahku di jam istirahat. Beres. Tidak akan ketahuan kan?"
Eric terdiam sebentar sebelum mengangguk-angguk mengerti.
"Kakak ku saja yang tidak terlibat langsung sering melakukan donor darah. Mengapa aku tidak boleh?"
