"Kak, gue bareng lo ya..." Pinta Arra kepada kakak semata wayangnya itu. Daffa yang mendengar itu mengernyit bingung, tak biasanya Arra meminta untuk barengan ke sekolah.
"Tumben lo mau barengan. Gak minta sama Edward, Ra?" Goda Daffa yang sudah mengetahui kalau Arra dan Edward berpacaran dan dari kemarin Arra selalu mendengar godaan godaan Daffa kepada dirinya.
"Euh,gak. Pengen barengan aja," jawab Arra yang jelas bukan itu jawaban yang sebenarnya.
"Edward gak ngejemput, Ra?" Tanya Daffa yang jelas menggodanya.
"Stop deh kak," rishi Arra karena Daffa tak berhenti menggodanya.
"Teman teman lo itu nggak jemput lo?" Tanya Daffa lagi sembari memakan nasi gorengnya
"Kalo mereka jemput, ya gak mungkin lah gue mau barengan sama lo," tangkas Arra kesal.
"Kenapa gak make mobil lo aja?" Lanjut Daffa yang membuat Arra teringat akan mobil sport merahnya itu yang sudah lama ia tidak gunakan.
Iya ya, kok gue gak kepikiran sampe kesana, ucap Arra dalam hatinya yang membenarkan ucapan Daffa.
"Oh iya, ya udah, kak. Gue deluan ya," dengan gerakan cepat Arra berlari mengambil kunci mobilnya dan menuju ke garasi.
"Tuh anak kenapa dah?" Daffa bertanya kepada dirinya sendiri.
Namun selang beberapa menit ponselnya begetar menandakan ada pesan masuk, Daffa membuka pesan itu dan seketika keningnya kembali berkerut.
Beruangq : Daf,Arra nya udah berangakat sekolah belom?
Dengan gerakan cepat Daffa mengirim balasannya .
Daffa : Barusan aja berangakat. Gak jemput dia lo?
Beruangq : Sama siapa?
Daffa : Sendiri dia.
Daffa : Et dah, nih orang gue nanya malah nanya balik
Daffa : Si Arra nya udah pergi pake mobilnya.Awalnya dia mau bareng sama gue tapi dia malah mau make mobilnya.
Beruangq : Oh
Daffa : emang kenapa sih?
Read
***
Arra memakirkan mobilnya di parkiran dengan mulus. Namun tak semulus dengan nasibnya pagi ini yang terpaksa harus bertemu dengan cowok yang sudah menjadi pacarnya itu. Edward menunggu Arra di kelasnya membuat para junior mengagumi cowok yang sedang duduk di meja guru itu. Saat ingin masuk ke dalam kelasnya, Arra melihat Edward sedang duduk di meja guru tanpa beban apapun. Ingin sekali Arra memutar balik untuk tidak bertemu dengan Edward tapi, sebelum pikiran itu berubah menjadi tindakan sebuah suara membuat dia meneguk salivanya sendiri.
"Mau kemana lagi?" Edward berjalan mendekat ke arah Arra yang berdiri di ambang pintu kelas XI IPA I.
"Lo budeg?" Lanjut Edward.
Ya gaklah...kuping gue baik baik aja kale, jawab Arra dalam hatinya.
"Gak," jawab Arra ketus.
"Trus kenapa lo gak dengar kemarin gue ngomong apaan?" Tanya Edward dengan sorot mata yang tajam
"lupa," jawab Arra yang sebisa mungkin untuk tidak panik
"Kasian banget sih lo. Kecil kecil udah pelupa," cibir Edward membuat Arra menoyor kepala Edward. Sontak hal itu membuat seisi kelas langsung heboh. Tidak ada yang berani menoyor kepala Edward. Jika berani, entah kalimat sarkratis apa yang akan Edward keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDWARD ( On Going )
Teen FictionCover by Wira Putra [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Edward Devoutro diam diam menyukai seorang Arra Ravenya Meera yang merupakan adik kelasnya. Perasaan itu timbul begitu saja saat melihat Arra untuk pertama kalinya. Cinta pada pandangan pertama. Dan...