Kebisingan terdengar di apron Bandar Udara Internasional Dubai. Pesawat berjejer rapi bersiap mendapatkan giliran untuk terbang. Feshikha, baru saja sampai di Dubai dengan ketiga temannya. Mereka sama, mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu peraga busana fashion show di negara ini. Sebuah kebanggaan memang, karena perjuangan Feshikha yang tak mudah di dunia modeling layak untuk mendapatkan kesempatan.
"Waah keren banget, ya." Mereka bertiga sudah sampai di hotel tempat menginap, dengan masing-masing mendapatkan kamar yang sama namun berbeda lantai. Suite room terbaik yang berada di lantai tertinggi gedung.
Perusahaan memberikan fasilitas mumpuni untuk model terbaik dan berpotensi besar seperti Feshikha dan kedua temannya.
"Banget, enak ya. Bisa sekalian liburan." Acara fashion show masih minggu depan, mereka memutuskan untuk datang lebih awal karena ingin bersenang-senang.
"Iyaaa, gue udah minta modal banyak nih dari sugar daddy gue," tanggapan teman Feshikha lainnya, lalu mereka tawa lepas bersamaan.
Mereka bertiga masuk ke dalam kamar masing-masing, menyimpan beberapa barang di kamar lalu bersiap mandi untuk makan malam. Rencananya mereka akan mencoba merasakan makan malam di restaurant hotel yang terletak di lantai satu. Seperti wanita-wanita model pada umumnya, penampilan Fe dan teman-temannya tentu tidak sembarangan. Feshikha mengenakan sheath dress berwarna merah maroon dengan keyhole sebagai aksesoris. Untuk perhiasan, wanita itu memilih tidak memperumit penampilannya. Dia hanya menenteng satu clutch bag berwarna senada dengan pakaiannya. Stiletto hitam dengan tali memanjang mempertegas postur tubuhnya yang jenjang.
"Perfect," ucapnya puas di depan cermin. Ia menggerai dan memblow rambut panjangnya, lalu memoleskan lipstik tipis di bibir. Parfum mahal beraroma strawberry selalu menjadi senjata pamungkas seorang Feshikha Dahayu.
Ia yang pertama kali sampai di restaurant, langsung mendudukan tubuhnya di kursi yang sudah disediakan untuk Feshikha dan teman-temannya. Mereka sudah melakukan reservasi sebelum datang ke sini. Lima belas menit, namun Feshikha tak kunjung menemukan teman-temannya. Bahkan pesan yang ia kirimkan pun tak juga terbalas. Wanita itu melepas bosan, dengan menyesap jus strawberry yang ia pesan sambil mengedarkan pandangannya ke segala sisi restaurant yang mewah.
Mata sipit Feshikha mengunci pandangan ke arah sosok yang berdiri di lantai dua restaurant. Seorang laki-laki berstelan jas hitam mewah yang beberapa hari ini menghilang dari kehidupannya. Laki-laki itu sama, menatap Feshikha awas. Tatapan yang menusuk, namun menyesatkan di detik pertama bola mata mereka tertaut.
Feshikha kesulitan menelan ludahnya sendiri, saat sosok itu dengan cara yang sangat elegan menuruni tangga, berjalan mendekat ke arahnya. Tanpa perlu dipersilahkan, Axel Adiputra langsung mendudukan tubuhnya di kursi depan wanita itu.
"Kursi ini sudah direservasi, sebentar lagi pemiliknya datang," ujar Feshikha menjelaskan, sekuat tenaga mencoba menetralkan degub jantungnya yang berpacu cepat. Feshikha hanya berlagak santai, kenyataannya, hatinya jumpalitan tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveless
RomanceSpin off cerita kamu yang kusebut rumah. Axel Adiputra. Rumah itu kosong, tak berpenghuni. Kuncinya disimpan, agar tak ada lagi yang datang. Terlalu banyak harapan, tertimbun kenangan. Ini bukan tentang rumah, melainkan hati yang sudah lama tak teri...