pertama

10.6K 404 3
                                    

Syakilla tengah asik membaca buku novel yang berjudul "it's mine" dikamarnya sambil rebahan di kasur nyaman miliknya, dia terlalu asik dengan jalan ceritanya. Novel itu menceritakan tokoh utama wanita bernama Novi yang memiliki sifat yang baik hati dan juga polos terjerat cinta dengan tokoh utama Pria yang bernama Thomas, dia pria yang mapan memiliki perusahaan yang terbilang cukup sukses dan pria yang kaya. Novel ini berlatar belakang anak kuliahan.

Sang pemain antagonis bernama Agnes yang sangat membenci Novi karena cemburu padanya. Agnes menyukai Thomas dan dia benci Thomas mencintai Novi, dia menghalalkan segala cara untuk memisahkan Thomas dari Novi hingga dia nekat menggoda Thomas untuk melakukan hal yang tak senonoh di hotel. Di akhir cerita, Agnes mati dengan cara yang sangat sadis. Thomas menyiksanya.

"Jujur gue nggak suka tokoh protagonis cewek, polos polos tapi bodoh, gampang ditindas. Gue klo jadi tokoh protagonis cewek udah gue seleding si antagonis", cerca Syakila.

Tiba-tiba suara dering telpon berbunyi, segera Syakila menggambil ponselnya yang ada di nakas dan menjawab panggilan telpon dari sahabatnya.

"Kil, Lo ada dirumah?"

"Iya, kenapa?"

"Kesini kuyy, anak-anak karate lagi kumpul-kumpul makan di cafe. Si Raju yang teraktir", Seketika mendengar kalimat terakhir Syakila sumringah senang.

"Ok ok, gue kesana. Kirim alamatnya, ya?", Syakilla menutup telponnya secara sepihak.

Tidak butuh waktu yang lama, Syakila mengganti bajunya dengan pakaian kaos oblong putih dan celana jeans dan mengikat rambutnya tidak lupa memakai topi karena cuacanya panas. Dia juga membawa novel yang tadi dia baca, mungkin dia nanti akan gabut dan membacanya di kafe.

Karena jarak antara rumah dan cafe cukup dekat, Syakila memutuskan untuk jalan saja. Dipenyebrangan jalan Syakila melihat isi chat grub karate di ponselnya sambil melihat pap foto dari teman-temannya di grub tersebut. Hingga tidak terduga sebuah truk pengangkut barang dengan sopir yang mengantuk berjalan dengan kecepatan tinggi, Truk tiba-tiba mendadak oleng dan sopir yang bangun panik sehingga dia membanting stir ke sisi jalan ke arah Syakila yang fokus ke ponselnya.

Tutt tutttt

Suara klakson truk membuat Syakila tersadar dan di tidak sempat menghindar, dalam beberapa detik truk itu menabrak Syakila hingga terpental dalam beberapa meter jauhnya. Darah yang merembes keluar banyak dari tubuh Syakila, seluruh tubuhnya sangat sakit seperti tulangnya sudah remuk semua, penglihatannya juga lama lama buram dan menghitam.
.
.
.
Mata Syakila terbuka dengan perlahan, dia menatap seluruh ruangan. Kamar yang begitu luas dan mewah, dan satu hal lagi, dia tidak merasakan sakit pada sekujur tubuhnya.

"Ini bukan rumah sakit, tapi dimana ini. Ini begitu mewah", batin Syakila.

Pintu kamar terbuka menampakkan seorang wanita tua yang membawa sebuah baskom yang berisikan air dan handuk basah. Wanita tua itu terkejut melihat Syakila.

"Siapa dia?", Batin Syakila.

Wanita tua itu menghampiri Syakila, dia meletakkan baskom itu di atas nakas. "Nona sudah siuman? Apakah ada yang sakit, nona? Ahh.. saya akan memberi tahu tuan dan nyonya terlebih dahulu", ucap wanita tua itu.

"Mi-minum", tenggorokan Syakila terasa sangat kering, mungkin karena efek pingsan berhari habis tertabrak.

"Akan saya tuangkan nona", wanita tua itu menggambil air minum yang ada di meja dekat jendela dan menuangkannya di gelas, lalu memberikannya pada Syakila.

"Apakah nona sudah baikan?", Tanya wanita tua itu.

"Anda siapa? Kenapa anda selalu manggil saya dengan sebutan nona?", Sebuah pertanyaan yang dia simpan di kepalanya dia lontarkan.

"No-nona, saya bi Lastri. Apa nona lupa?"

Syakila menyerngit, "Bi Lastri? Saya tidak kenal dengan an-", ucapan syakila terpotong karena seorang wanita tua namun masih terlihat cantik datang kekamarnya.

"Fiola anakku! Kamu sudah bangun sayang", wanita itu memeluk Syakila.

"Tunggu? Fiola? Kok kayak kenal nama ini, ya?", Batin Syakila.

Syakila berusaha melepas pelukan wanita itu, "Sayang? Ada apa?" Tanya

"Anda siapa? Kenapa anda memanggil nama saya Fiola?", Tanya Syakila yang dilanda kebingungan karena tidak ada yang menjelaskan situasinya sekarang. Wanita itu membekap mulutnya, seakan tidak percaya.
.
.
.
Dokter wanita datang memeriksa keadaan Syakila, dokter itu bilang bawa dirinya amnesia. "Udah gue bilang kalau gue nggak amnesia tetep aja dibilang amnesia", batin Syakila. Sedari tadi Syakila bilang bahwa namanya adalah Syakila, namun dokter menjawab.

"Mungkin ini karena dia hanya mengingat nama seseorang saja"

Dokter itu segera mengemasi alat alatnya dan pamit pergi keluar, setelah dokter itu keluar wanita itu duduk disambil tempat tidur Syakila dan mengelus lembut kepala Syakila.

"Jadi sayang, namamu adalah Fiola Smith. Aku adalah mamamu, sayang. Mama Mila dan papamu bernama Anton"

Deg

Seketika jantung Syakila berdetak lebih cepat, nama nama itu persis seperti yang ada di novel yang dia baca. "Apa mungkin gue masuk kedalam cerita novel yang gue baca?!", Batin Syakila.

Share LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang