CHAPTER 2 : hari yang melelahkan

111 15 0
                                    

Happy reading

.
.
.

Waktu berlalu begitu cepat kini anak kecil itu sudah tumbuh dewasa.

Sagara, remaja yang kini telah menginjak usia delapan belas tahun

"Eh, pulang sekolah nongkrong hayuk ke warung babeh" ujar Abrian atau biasa dipanggil Bian, salah satu teman Sagara

"Iya nih, udah lama gak kesana" balas teman lainnya yang bernama Bima atau biasa dipanggil abim

"Lo gimana gar? Ikut doong pasti" ujar Bian

"Yaudah, tapi gue gak bisa lama ya.. soalnya ada urusan" final Sagara

"Iye. Baginda yang paling sibuk." Ledek Abim yang dibalas tawa dari kedua temannya

Sagara dan kedua temannya itu sudah dekat sejak mereka masih menginjak bangku SMP. Entah itu kebetulan atau memang rencana tuhan yang menyatukan mereka kembali sehingga mereka bisa di satukan lagi di sekolah yang sama saat ini

***

Sagara dan kedua temannya itu kini sudah melajukan motornya dengan beriringan.

Setelah sampai di warung yang mereka tuju, kini mereka sedang memarkirkan motor milik masing-masing

"Udah lama babeh kagak liat lu, gar. Apa kabar?" Sapa pria paruh baya itu saat melihat kedatangan tiga sekawan yang sudah biasa singgah di warungnya

"Iya, kebetulan lagi sibuk aja, beh" balas Sagara sembari mendudukkan bokongnya di kursi yang telah disediakan

"Laper banget gue," ungkap Abim sembari mengambil jajanan yang digantung tidak jauh dari atas kepalanya

"Yang bener aja lo"
"Gue juga mau. Sini bagi dua" sahut Bian yang kini tangannya sudah menyambar jajanan yang dipegang oleh temannya itu

"Lu bertiga pesen kopi kaya biasanya kagak nih? Kalo kagak, mending lu pada pulang dah" protes sang penjaga warung

"Yaelah beh, kalau kita kagak kesini juga pasti babeh kangen sama cogan-cogan ini. Ye gak Bi, Gar?" Balas Abim dengan nada songong

"Aku kopi yang kaya biasa ya, beh" ujar Sagara

"Siap. Noh liat dari kalian bertiga yang waras cuma si Sagara." Cetus babeh

Kedua teman Sagara hanya meringis mendengar perkataan sang pemilik warung itu.

"Eh ngomong-ngomong, Lo kenapa sih setiap pulang sekolah kalau diajak nongkrong gak mau?" Tanya Bima

"Iya nih," sambung Abrian

"Gapapa, cuma capek aja habis pulang sekolah mau istirahat.." balas Sagara mengelak

Sagara sangat jarang menghabiskan waktunya untuk sembari menongkrong ataupun bermain bersama kedua sahabatnya. Bukan apa, hanya saja Sagara merasa waktunya tidak akan cukup jika hanya bermain-main saja.

Sesekali ia akan menuruti kemauan kedua sahabatnya untuk sekedar nongkrong dan meminum kopi, tapi ia hanya akan singgah sebentar

Mereka kini sedang asyik membicarakan soalan motor, semacam balapan dan biaya yang mereka hasilkan jika memenangkan balapan itu.

Cukup lama berada disana hingga arloji besi yang terpasang ditangan Sagara sekarang sudah menunjukkan pukul lima sore.

"Eh, gue duluan ya! Udah telat banget nih." Ujar Sagara dengan tergesa-gesa dan beranjak dari duduknya

Catatan Sagara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang