Kawasan FSRD lagi ada event pameran seni. Mereka bikin beberapa stand booth di depan fakultas yang kebanyakan diisi oleh hasil karya anak-anak DKV walaupun pengunjungnya tetap terbuka untuk umum. Langit enggak ikut gabung di stand soalnya dia fokus jadi host bareng tim youtube kampus demi meliput acaranya.
Tapi yang berbeda kali ini, kebetulan videografernya adalah Jevando, pacarnya si ketua klub alias Ayumi. Kenapa Jevando? Soalnya Sandi lagi sakit. Windy juga akhirnya absen hari ini buat merawat pacarnya yang emang tinggal sendirian.
Anyway balik lagi ke soal event, selesai merekam kegiatan di lapangan siang itu. Anak-anak youtube lalu naik ke ruang UKM. Mau isoma sekalian ngecek hasil footage-nya. Dan berhubung tim yang bertugas lagi bertiga aja, maka selalu ada satu orang tidak beruntung yang akan menjadi kambing congek di situasi ini. Bisa ditebak itu siapa.
"Ay, sorry, yang ini aku gak sengaja ngambilnya tadi rada nge-blur deh," kata Jevando sambil nunjukin video di kameranya.
Ayumi melongok, "Waduh iya. Kalau di-cut lumayan esensial juga nih scene ya. Hm, gimana ya ngakalinnya?"
"Sorry banget, Ay..."
Mukanya Jevando udah enggak enak soalnya kalau ulang take sekarang suasana di bawah udah nggak kondusif lagi karena udah ada yang nyanyi-nyanyi di panggung, beda sama tadi pagi yang masih bisa ke-handle. Siang hari gini sih terlalu banyak noise.
Langit juga ikutan mikir baiknya gimana. Tapi melihat interaksi pasangan di depannya ini mendadak Langit jadi enggak bisa mikir.
Apalagi saat Ayumi tiba-tiba menangkup kedua pipi Jevando dengan tangannya, terus ngomong, "Ih nggak apa-apa tau jangan ngerasa bersalah. Malah aku udah makasih banget loh, kamu mau bantu rekamin gini."
"But still, I should do my best for you."
"You have done your best for me tho. Lagian kapan sih kamu pernah ngelakuin sesuatu itu gak sebaik mungkin? Ini bisa kita benerin kok, Je, jangan merasa bersalah banget," Ayumi ngutak-atik ponselnya, "Tuh bisa kok katanya dijernihin pake google photos. Tinggal di stabilize."
Jevando diem aja. Mukanya masih murung. Jadi, Ayumi maju lebih dekat lalu memberikan kecupan di pipi sebelah kanan Jevando. Langit auto keselek udara.
"Better?" tanya Ayumi.
Jevando mengerjap, nggak lama dia mengulum senyum, "Ay, nggak cuma ada kita loh di sini."
"Emang kenapa?"
"Iyaa emang kenapa yaaa? Yo rapopo sehh. Lanjutin aja wahai senior, anggep saya rak sepatu gantung," sambung Langit satir.
Ayumi cuma menaikkan kedua bahunya tanpa rasa bersalah. Dulu aja dia suka sensi liat orang uwuan sekarang malah paling hobi bikin orang lain yang liat jadi uwuphobia.
"Tapi ini beneran bisa di stabilize kan?"
"Iya, kita coba deh."
Untungnya berhasil. Jevando langsung menghela napas lega. Tenang juga punya pacar se-chill Ayumi. Buat ucapan terimakasih, gantian Jevando yang ngusap-usap manja puncak kepala sang kekasih.
"Pinter banget deh pacarkuu. Thank you, Sayang."
"No need to mention, Sayang."
Langit dalam hati be like, 'omg. pick me up mommy I'm so lonely.'
"Aduh pacar gua mana ya," lirih gadis itu sok dramatis. Eh pucuk dicinta ulam pun tiba. Si doi kebetulan lagi kelihatan ngobrol sama Junire di salah satu stand booth pameran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Cloud & Sky
FanfictionKepada Awan Xabiru tertanda Langit Nirmala. Ada pesan tersirat dalam ceruk bumantara. written on: Nov 7, 2022 - Feb 7, 2023. ©RoxyRough