ᴅ𝟿 | ᴍᴜʟᴀɪ ᴅᴇᴋᴀᴛ

35 15 86
                                    

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Mars langsung menghempaskan tangan Nicholas yang menggenggam tangannya. Menarik kerah baju Nicholas lalu menatapnya tajam.

"Maksud lo apa?! Kenapa lo ninggalin Risa di sana?!" Tanya Mars dengan mata memerah karena habis menangis. Nicholas hanya diam, dia tidak bisa menjawab pertanyaan Mars.

"Jawab gue bang***! Kenapa lo pada ninggalin Risa?!" Tanya Mars lagi.

Sret!

Plak!

Mereka semua terdiam saat melihat apa yang baru saja terjadi. Crystal, gadis itu menampar pipi Mars dengan keras. Bahkan sangking kerasnya, sudut bibir Mars sampai berdarah. Mars menatap Crystal marah, baru saja ia ingin mengeluarkan kata-katanya, Crystal kembali menampar dirinya.

"Lo seharusnya sadar! Kalau kita semua di sana tadi kita juga bakalan jadi zombie! Jangan cuman mikir kalau lo aja yaang kehilangan temen, gue juga! Gue juga kehilangan Lim! Bukan lo aja!" Teriak Crystal dengan ngasih memburu.

"Risa sendiri bilang kalau kita harus ke kubah! Dia bilang kita harus pulang ke rumah! Setidaknya lo sebagai temannya harus bisa nge wujudin keinginan dia! Bukannya marah marah ke orang lain!" Lanjut Crystal. Mars terdiam, ia menunduk. Apa yang Crystal katakan ada benar nya, dia seharusnya tidak seperti ini, seharusnya ia bisa mengendalikan emosinya, seharusnya ia tidak marah marah kepada Nicholas dan yang lainnya.

Kedua bahunya bergetar, tubuhnya perlahan merosot ke bawah. Mars menangis, ia kehilangan Risa, orang yang pertama kali mau menjadi temannya. Orang yang selalu mengkhawatirkan dirinya, orang yang selalu ada di dekat nya. Kini Risa sudah tidak ada, ia sudah menjadi salah satu dari makhluk penggigit sesama itu.

Crystal mendekati Mars, berjongkok di hadapannya laku memeluk tubuh bergetar Mars di depannya. "Maaf, gue ga bermaksud. Tapi ga semua yang dilakuin mereka itu salah. Mereka cuman mau kita selamat." Ujar Crystal. Mars mengangguk pelan. Ia paham apa yang mereka lakukan.

Helen yang ada di punggung kakaknya hanya bisa menatap mereka sedih, ia tidak bisa melakukan apapun sekarang. Yang bisa ia lakukan hanya mengantarkan mereka ke kubah dengan selamat.

Ia mengeratkan pelukan nya pada leher kakaknya lalu menyembunyikan kepalanya di bahu Enzy. Enzy sendiri membuang muka, tak mau melihat Mars dan Crystal yang saling menangis karena kehilangan orang yang mereka sayangi. Ia bersyukur masih memiliki Helen.

–jangan seneng dulu kaka.

.
.
.
.
.
.

Setelah memakamkan Alex. Liz, Neve, Regulus dan Nier pun pergi mencari rombongan yang lain. Awalnya mereka pergi ke tempat mereka berkumpul tadi, tetapi yang mereka lihat hanya segerombolan zombie. Akhirnya mereka pun pergi mencari yang lain.

[ɪɪɪ] ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang