ᴅ𝟿 | ᴇᴘɪʟᴏɢ

59 16 49
                                    

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

5 tahun kemudian....

Nicholas tengah membawa kantung plastik di tangannya. Ia sedang menuju ke sebuah tempat dimana Enzy berada. Selama 5 tahun ini, ia selalu bersama Enzy agar anak itu tidak merasa kesepian.

Teman-temannya yang lain juga sudah mulai memulai hidup baru, mereka juga sering berkumpul bersama. Hidup mereka benar-benar berubah di kota baru ini.

Di sinilah Nicholas sekarang. Di depan bangunan besar yang bertuliskan "RUMAH SAKIT JIWA" itu. Nicholas menghela napasnya lalu masuk ke dalam.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Nicholas diijinkan masuk. Ia langsung saja masuk ke dalam ruangan yang di depan pintunya bertuliskan nama "Enzy Nixon"

Ceklek~

"En, gue dateng lagi." Tidak ada sahutan dari ucapannya. Nicholas lagi-lagi menghela napas. Ia melihat ke arah seseorang yang duduk di ujung ruangan dengan mendekap kedua lutut nya. Matanya menatap kosong lantai di depannya.

Orang itu Enzy, lelaki yang berasal dari Klan Nixon itu duduk di depannya dengan keadaan yang bisa dibilang tidak baik. Karena kejadian 5 tahun lalu, mental Enzy benar-benar rusak. Ia sering mengamuk dengan melemparkan seluruh barang yang ada di sekitar, terkadang ia menangis dan meracaukan nama Helen, adiknya.

Nicholas menatap sedih Enzy yang masih belum sembuh. Ia hanya bisa merawat Enzy setelah ia pulang bekerja.

Nicholas duduk di depan Enzy, menatap mata Enzy yang hanya diam tak bergeming.

"En, lo sehat?" Tanya Nicholas pelan.

Enzy diam tak menjawab. "Jangan terlalu sedih, gue yakin 'dia' ga balakan suka ngeliat lo kayak gini." Ujar Nicholas. Ia sengaja tidak menyebutkan nama Helen, karena ia yakin Enzy pasti akan mengamuk.

"Lo udah makan?" Nicholas tersenyum saat melihat Enzy menggeleng pelan.

"Makan ya? Gue suapin deh." Nicholas membuka bungkus plastik di tangannya lalu membuka kota makanan yang ia bawa tadi.

Ia mulai menyuapi Enzy dengan telaten, walaupun sedikit kesusahan karena Enzy terkadang tidak mau membuka mulutnya.

























Malam harinya, tidur Nicholas harus terganggu karena suara deringan telpon yang menganggu.

Ia mengangkat telpon itu.

"Iya? Dengan Nicholas di sini."

"...."

"Iya saya temannya Enzy Nixon. Ada apa ya?"

"......."

BRAK!

Nicholas langsung melempar ponselnya ke sembarang arah laku mengambil jaketnya dan pergi ke luar rumah. Ini baru jam 2 pagi, tetapi ia tak peduli. Setelah mendengar kabar dari si penelepon, ia langsung bergegas ke rumah sakit.





















































"Pasien atas nama Enzy Nixon dinyatakan menghilang dari kamarnya."

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 ᴇɴᴅ ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Jjeojang! MWAHAHAHAH! END JUGA DONG! SENANG BANGET AKU LOH!

GIMANA ENDINGNYA?! KEREN BUKAN?!

MAKASIH LOH SAMA KALIAN! Makasih banget udah mau baca cerita aku, yang udah bertahan sampe sekarang makasih banget!

Aku senang! Karena kalian masih mau baca cerita yang aneh ini. Makasih banget pokoknya!!!!

Jangan lupa pantengin terus akun ku yaa... Soalnya aku kepikiran bikin book baru, tapi ga tau mau publish kapan. Jadi stay tune aja!

Intinya makasih banyak buat kalian semuaaaa!

See you~

See you~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ɪɪɪ] ᴅɪsᴛʀɪᴄᴛ 𝟿 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang