Jembatan

151 8 0
                                    

Jembatan yang sering kali diartikan sebagai sebuah bangunan penghubung yang menghubungkan dua wilayah atau struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan. Namun, bagaimana jika jembatan tersebut ada di antara hubungan keluarga yang renggang?

Inilah kisahku, yang menjadi jembatan di keluargaku sendiri. Hubungan keluargaku sudah retak sejak lama, bisa dibilang sejak aku kecil. Seiring berjalannya waktu, retakan itu semakin membesar, dari yang awalnya hanya retakan kecil.
Pada awalnya, aku tidak mempermasalahkan retakan tersebut. Ku pikir itu hanya retakan kecil. Namun, ternyata aku salah.

Semuanya bermula dari perpisahan kedua orangtuaku. Aku memilih untuk mengikuti ibuku dan masih sering mengunjungi ayahku. Semakin besar dan bertambah usiaku, aku mulai memahami alasan mengapa ibuku memilih untuk berpisah dengan ayahku. Ayah adalah cinta pertama seorang anak perempuan, namun menurutku, bukan. Ayah lah yang membuatku merasakan semua kesedihan dan kerasnya hidup ini. Kini, aku berdiri di tengah-tengah, menjadi jembatan antara dua dunia mereka. Aku menyadari bahwa peran ini tidaklah mudah. Aku harus memahami dan menghormati perasaan keduanya, sambil menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh ke salah satu sisi.

Akan ku ceritakan semuanya disini, awal mula aku menjadi sebuah jembatan.

25 Mei 2010

Ketika aku berusia sekitar 4 tahun, aku belum sepenuhnya mengerti dunia ini. Aku memiliki adik yang hanya berbeda 1 tahun denganku. Suatu hari, aku mendengar suara keras dari ruang tamu. Anak yang kepo dalam diriku memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat apa yang terjadi di sana.

Saat aku tiba di ruang tamu, pemandangan yang kuhadapi mengguncang hatiku. Pecahan vas bunga berserakan di lantai, dan foto-foto yang dulunya berdiri dengan anggun di atas meja kini tergeletak. Namun, lebih menghancurkan daripada itu adalah apa yang kulihat: kedua orangtuaku saling memaki satu sama lain.

Aku tak bisa melupakan momen itu. Ayahku, yang seharusnya menjadi pelindungku, menggunakan tangannya untuk menyakiti ibuku. Rasa takut dan kebingungan menyelimuti diriku. Bagaimana bisa orang yang kucintai begitu bertentangan satu sama lain?

“Sebenarnya ada apa?”
“Kenapa mereka bertengkar?”
“Ayah? Ibu? Kumohon jangan bertengkar...”

Setelah pertengkaran itu aku tidak pernah lagi melihat ayah ku berada dirumah, Walaupun begitu setiap hari Sabtu Minggu/ liburan aku dan adik ku selalu dibawa oleh abangku ke rumah nenek disanalah ayah ku tinggal.

14 Januari 2019

Perjalanan hidupku semakin berkembang, aku kini sudah duduk di bangku SMP kelas 8. Namun, di tengah-tengah perkembangan ini, muncul sebuah retakan yang tak terduga, berasal dari kakak keduaku yang biasa kami panggil Killa. Killa adalah kakakku yang sangat dekat dengan ibuku. Ibu selalu membagi banyak cerita dan harapannya kepada Killa. Ibu begitu menyukai Killa karena sifat mandiri yang dimilikinya, namun ironisnya, kepercayaan yang telah ibu berikan kepada Killa mulai terkikis.

Sejak kecil, Killa selalu dianggap sebagai panutan dalam keluarga. Kemampuannya dalam mengatasi segala masalah dengan tangan dingin membuat ibu selalu memandangnya dengan penuh harapan. Namun, sebuah insiden kecil mulai mempertanyakan semua itu.
Suatu hari, ketika aku sedang bermain di halaman belakang rumah, aku tanpa sengaja mendengar percakapan antara ibu dan Killa.

Mereka berbicara tentang sesuatu yang sepertinya disembunyikan dari kami, adik-adiknya. Sesaat setelah itu, Killa keluar dari ruangan dengan wajah tegang, meninggalkan ibu yang terlihat sedih dan kecewa.
Kecurigaanku pun mulai tumbuh. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuat Killa merusak kepercayaan ibu?

Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikiranku sejak saat itu.
Hari-hari berlalu, namun suasana di rumah terasa semakin tegang. Killa tampak menjaga jarak dan jarang berinteraksi dengan kami. Ibu pun semakin sering terdiam dalam pikirannya sendiri. Hari itu, suasana di rumah kami terasa tegang. Killa, kakakku, telah mengkhianati kepercayaan ibu.

Aku terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Killa melakukan ini?

Setelah beberapa hari, Killa menjaga jarak dan jarang berbicara dengan kami. Ibu pun semakin sering terdiam, wajahnya penuh dengan kekecewaan. Kemudian, seminggu berlalu, dan seorang laki-laki muncul di depan pintu rumah kami. Ibu menatapnya dengan mata penuh amarah. Aku tahu, laki-laki ini adalah ayah dari anak yang ada di perut killa
Ibu menampar laki-laki itu, air mata mengalir dari matanya. Killa, yang kini hamil, dibawa oleh ibu ke rumah nenek. Aku tidak tahu apa yang ibu katakan pada ayahku saat itu, karena aku tidak ikut bersamanya. Yang pasti, ibu menyerahkan Killa kepada ayah. Killa dan laki laki itu akhirnya menikah dan anak mereka pun lahir, rasa kecewa itu masih ada di dada ibuku tapi saat melihat anak mereka yang ibuku merasa tak tega karena setiap ibu ku pergi dari ruangan itu bayi kecil itu menangis seakan akan memanggil ibuku dan saat ibuku datang bayi itu menjadi tenang.

“Ibu galak gak jamin anak jadi nurut!” itulah kalimat yang di lontarkan ayah ku untuk ibuku saat membawa Killa ke rumah nenek

19  Desember 2022

Hari-hari berlalu, dan aku kini sudah bersekolah di SMA. Bayi kecil yang lahir tanpa sosok ayah tumbuh dengan baik, meskipun laki-laki yang bertanggung jawab atas kehamilan Killa tak pernah muncul lagi. Alasannya masih menjadi misteri. Namun, pada tanggal 19 Desember 2022, segalanya terungkap.

Ayahku, yang awal nya aku berpikir ia adalah sosok ayah yang baik namun aku salah, ia memiliki hutang begitu banyak ntah itu dari sebuah aplikasi, kredit atau tempat pinjam uang yang lain. Bahkan ia juga tega menjual cincin kawin Killa dan BPKB motor milik Killa tanpa sepengetahuan Killa, dan kalian tahu apa? Uang hasil itu sama sekali tidak di gunakan untuk kebutuhan anak anaknya, uang tersebut di gunakan nya hanya untuk bersenang-senang dan menarik perhatian wanita lain.

Bahkan aku , kakak kakak ku maupun adik ku sama sekali tidak pernah merasakan uang itu, uang itu ia habiskan untuk seorang perempuan saja, sebelumnya juga ayah ku pernah menikah dengan seorang wanita baik tapi sayang nya mereka cerai lagi dan tentu saja alasannya karena ayah ku ia merupakan manusia yang tidak akan pernah cukup dengan apa yang ia miliki.

Karena dia lah hubungan di keluarga ku menjadi berantakan. Hubungan antara kakak-kakakku dan ayahku memang sudah lama tidak baik. Killa, kakakku yang hamil, dan Luis, kakak pertamaku, sering berbenturan dengan ayah. Aku, sebagai adik, menjadi penghubung di antara mereka. Aku mendengarkan keluh kesah mereka, menyampaikan pesan, dan berusaha menjaga ketenangan di rumah.

Ada masa dimana ayah ku mengalami struk yang dimana mengharuskan membawa nya ke rumah sakit, sebenarnya kedua kakakku tak ingin berkaitan dengan ayah ku lagi. Tapi bagaimana pun juga kewajiban seorang anak mengharuskan mereka untuk merawat ayah suka tidak suka, tapi saat di bantu ayah ku bukannya berterima kasih ia malah membuat keributan di rumah sakit dan membuat kedua kakak ku malu.

Setelah itu, ayah ku di perbolehkan untuk pulang. Tak selang dari itu seseorang menelepon kakakku, Luis. Meminta nya untuk membayar hutang ayah sebesar 20 JT. Harus kemana Luis mencari uang sebanyak itu? Bahkan hutang itu harus segera dilunasi mau tak mau Luis harus menjual kembali motor yang baru saja ia beli beberapa Minggu yang lalu dengan jerit payahnya.

Gimana nasib ayah ku sekarang? Dia mendapatkan karma..
Bahkan saat dia mendapatkan karma itu ia berniat minta rujuk kepada ibu ku yang jelas jelas ibuku sudah sangat amat kecewa kepadanya, karena ia anak anak nya harus merasakan kerasnya hidup lebih awal dan harus berkerja keras untuk mendapatkan apa yang anak anaknya inginkan

Masih banyak kebusukan yang di lakukan ayah ku, tapi aku tak bisa menceritakan semua nya disini.

Kumpulan cerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang