Kumpulan cerpen

Kingdom of Eduarda

Lost Queen daughter

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dari balkon kamarnya di lantai dua, bunga sakura yang sedang mekar terlihat cantik di pandang. berhadapan dengan senja kemerahan juga menenangkan pikiran walau tidak merubah alur kehidupan. Hidupnya memang tampak tidak menarik sama sekali. Bahkan dia sendiri tidak mengerti alasan kenapa dia bisa hidup seperti ini.
Apa yang kau pikirkan ketika kau sebagai seorang perempuan yang bisa tahu apa yang terjadi esok? Bahkan tak ada kejutan sama sekali yang membuatnya menerka-nerka. Tahu isi pikiran semua orang di sekitarnya. Dan, karena hal itu, dengan mudah dia bisa membedakan teman yang tulus atau sekedar memanfaatkannya. Bukan hanya itu, dia bisa menghentikan waktu sesaat. Dia juga bisa memindahkan benda tanpa tersentuh oleh tangannya. Dia memang memiliki kemampuan yang luar biasa dibanding orang-orang disekitarnya, hanya saja itu tidak membuatnya bahagia.

Hai… Ya, Gadis itu aku. Perkenalkan Namaku Mieko. aku dikenal sebagai anak pembawa sial sekaligus gadis aneh yang mempunyai kekuatan ajaib. Sudah lama cap gadis aneh menempel pada kenangan hidupku.
“pergi kau dari tempat ini!”
“ Gadis aneh.”
“ Dasar Gadis terkutuk! Anak penyihir!”
Cemoohan itu sudah seperti makananku sehari hari.

Aku memang terlahir dengan sebuah keunikan. Keunikan yang jarang orang miliki, aku harus selalu menjaga suasana hatiku sendiri, tidak hanya itu aku bahkan bisa memberhentikan waktu dan juga bisa memindahkan benda tanpa menyentuhnya. Karena hal itu yang membuat orang orang di sekitarku berfikir bahwa suatu saat nanti aku akan melakukan hal buruk dengan kekuatan ajaibku dan menyakiti mereka. Ya wajar saja, Disini tersebar dongeng seorang penyihir jahat yang mengincar manusia untuk dimakan. Padahal aku sama saja seperti mereka. Hanya saja, kulitku putih pucat layaknya mayat yang Hidup kembali. Tatapan mataku biasanya kosong dengan pikiran yang dipenuhi oleh Kesedihan.

“bibi, kenapa aku harus jadi seperti ini… kenapa harus Mieko?” tanyaku
Kepada bibi yang mengemasi baju-bajuku untuk pindah hidup bersama bibi.

“Mieko, enggak apa apa kok sebenarnya. Kamu sangat cantik malahan. kamu harus sabar ya, mungkin ini merupakan cobaan dari tuhan.” Kata bibi menghibur.

Bibi adalah satu satunya orang terdekat yang aku punya. Kalau kedua orang tua ku? Entahlah aku tidak tau keberadaan mereka dimana. Yang kutahu dari kecil aku sudah hidup berdua dengan bibi. Bibi lah yang membuat hidupku terasa tidak terlalu suram. Bahkan sering kekuatan yang aku miliki dapat membantu bibi mengangkat benda-benda berat ketika bersih-bersih. Aku jadi tidak merasa sia-sia. Namun aku rasa bibi menyembunyikan sesuatu dariku. akhir akhir ini dia selalu keluar tepat jam 10 malam dan berjalan menuju hutan terlarang. Biasanya aku akan tertidur saat jam setengah 10 malam, Tapi karena pendengaranku yang peka, Aku bisa mendengar bibi membuka pintu rumah. Belum lagi suara kakinya yang berlari menginjak rumput-rumput kecil. Kali ini aku memilih untuk bangun menanyakan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi.

“ Bibi, bibi mau kemana malam-malam begini? Dan… apa yang bibi bawa?” Tanya ku saat melihat bibi sedang bersiap siap pergi

“Ah… Mieko, kamu masih bangun. Oh ini bukan apa apa, bibi hanya ingin mengembalikan barang milik paman Dion.” Kata bibi dengan senyuman kecil yang ragu sambil menyembunyikan barang yang ia bawa.

“ Eum, tapi kan bisa di kembalikan nanti bi. Saat matahari sudah muncul.”

“ Iya, tapi bibi sudah janji dengan paman Dion untuk mengembalikannya sekarang. Kamu sebaiknya kembali tidur.” Kata bibi dan buru buru berjalan keluar lalu menutup pintu.

“ Bibi sangat aneh, tidak biasanya ia begitu.” Kata ku dalam hati

Aku melihat bibi dengan tatapan tajam dari jendela kamar. dia berlari seperti biasa melewati rumput-rumput kecil itu lalu perlahan sosoknya pergi melewati batas ke hutan terlarang, Menurut cerita yang ku baca dari 10 legenda rahasia di perpustakaan, salah satu legenda berkata bahwa di hutan terlarang  terdapat benda yang bisa menghubungkan dunia nyata dan dunia sihir, Nama bendanya yaitu batu phaslon. Sampai sekarang tidak ada satupun manusia yang nekat menembus masuk ke hutan terlarang dan menemukan batu phaslon itu. Oleh karena itu, batu tersebut sepakat dianggap tidak nyata.