Bab 15. Innocent (3)

39 7 2
                                    

Peringatan: konten gore. ⚠️⚠️

"Son Dongju?"

Gunmin dan Dongju memutar badan serentak. Sorot mata mereka saling menumbuk penuh tanda tanya kala melihat pria berjubah hitam bertopeng unggas memanggil.

Mendadak tubuh Dongju membeku kala melihat sosok berjubah hitam tersebut -yang tampak begitu familiar baginya. Mata Dongju nyalang dan wajahnya berubah lebih pias.

Gunmin mendelik. Merasakan polah ganjil Dongju. Tatapan yang semula biasa saja pada pria itu, kini berubah penuh selidik.

"Siapa kau? Mau apa kesini?" Tanya Gunmin curiga.

"Aku datang untuk membawa Dongju," jawab pria itu tanpa basa-basi. Ia lalu memiringkan kepala begitu melihat wajah Gunmin."Oh, bukankah kau jenazah yang waktu itu ditemukan? Rupanya kau sudah bangun dari tidur panjang."

"Tahu apa kau tentangku?" Gunmin mendesis. Sorotnya matanya tajam kala menatap wajah bertopeng burung itu. Tidak jelas apakah saat ini ekspresi pria itu sedang tersenyum atau kesal usai mendapat lemparan balik pertanyaan Gunmin. Yang pasti Gunmin hanya bisa menebak suara dengusnya yang terdengar mengejek.

Gunmin tidak mengenal pria itu. Akan tetapi pria itu ingat tentangnya. Itu artinya dia tahu semua rahasia tersembunyi dalam laboratorium. Dan dia pasti terlibat penelitian tubuh mayat Gunmin. Tapi untuk apa pria itu ingin membawa Dongju? Apakah Dongju juga mayat? Apakah ada penelitian lain yang berhubungan dengan mayat? Gunmin hanya bisa menebak-nebak dalam benaknya.

Sesaat Gunmin kembali menatap Dongju. Anak ini memang pucat seperti mayat. Seakan tidak ada darah yang mengaliri tubuhnya. Tapi bukan berarti dia mayat, 'kan?

Kalau berpikir vampir berkulit pucat seperti di film-film layar lebar. Tentu saja salah. Baik Leedo, Youngjo, Dongmyeong, maupun Hwanwoong memiliki kulit yang normal seperti manusia biasa. Mereka bahkan tidak sulit untuk berbaur dengan bangsa berumur pendek tersebut. Hanya saja sebagian besar bangsa vampir berkulit pucat karena tidak memiliki kemampuan meregenerasi sel darah merah lebih cepat. Itu sebabnya kebutuhan konsumsi darah dan daging mentah mereka sangat besar.

Jelas Dongju memiliki kelainan yang mencolok diantara para vampir. Entah apa itu. Namun Gunmin berpikir, tidak mungkin Dongju juga mantan mayat yang dibangkitkan seperti dirinya.

Embusan angin menerpa kencang dari arah punggung Gunmin. Pria berjubah itu bergeming. Sampai suatu ketika dia kembali bergerak. Tangannya terulur meraih tangan Dongju. Hendak membawanya.

Namun belum sempat pria itu berhasil menyentuh tangan Dongju.

Leedo datang.
Melesat cepat bagai kilatan petir.

Dalam sepersekian detik, tangannya yang besar dan kuat itu meraup kepala jubah hitam. Ia membenturkannya ke tanah tanpa belas kasih. Kepala pria itu seketika pecah memuntahkan darah beserta isinya.

Salah satu bola mata pria itu copot dan menggelinding ke kaki Gunmin. Pemuda bermata sipit itu hanya memandangnya dingin tanpa ada sedikitpun perasaan jijik. "Oho, luar biasa," ucapnya begitu saja.

Tidak ada perlawanan sama sekali. Pria berjubah itu langsung gelepar menelungkup dengan kepala putus dan remuk, namun tubuhnya masih bisa mengejang. Tentu saja, dia vampir. Tidak mudah untuknya mati.

Meskipun kepalanya putus. Mereka masih bisa hidup kembali. Kecuali...

Krassssh!

Leedo lantas merogoh dada si jubah hitam, lalu mengeluarkan jantungnya dengan paksa. Pemandangan mengerikan itu disaksikan langsung oleh Dongju dan Seoho dengan mata kepala mereka sendiri.
"Hwanwoong akan suka ini," katanya dengan suaranya yang amat berat seperti monster. Ia mengukir seringai bak iblis bengis pendendam.

ROSE EFFECT |Oneus & Weishin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang