┍━━━━━━━━━━┑
Kau bisa lari dari nyanyian ini
tapi kau tidak akan kemanapun,
menarilah dengan ceria
lalu kembali ke sini untuk
nikmati lagu terakhir.Sebelum takdirmu berubah.
┕━━━━━━━━━━┙
****"Lihat ini, lihat, di fotoku ada bayangan hitam, bukankah ini aneh sekali," kata Millie sambil menunjukkan layar ponsel ke wajah Rachel, memaksanya untuk berpendapat sama.
Bingkaian gambar cantik dari ekspresi ceria Millie terlihat jelas sedang duduk pada salah satu Carousel sambil tersenyum manis, dia mengangkat pose dua jari sedangkan Belinda ikut ada di kuda bagian depan, hanya beri senyum ke arah kamera.
Bayangan hitam yang dimaksud oleh Millie adalah kilatan aneh dekat pojok kamera persis seperti sosok manusia sedang lewat namun seluruh tubuhnya berwarna hitam kelam.
"Mungkin hanya orang sedang lewat," jawab Rachel, santai.
Jika diperhatikan lagi memang mirip seseorang sedang melintas depan kamera tapi tetap saja menyeramkan, maksudnya bayangan hitam itu sangat cepat hingga yang tertangkap hanyalah kilatan hitam saja.
Kalau memang orang lewat pasti sosoknya tidak akan sesamar ini kecuali kalau dia sedang berlari dengan kecepatan penuh, lagi pula manusia mana yang tak punya sopan santun lewat depan kamera saat seseorang sedang berfoto?
"Memang sedikit aneh, tapi seram juga kalau ini benar-benar foto penampakan, sama saja aku mengambil foto supranatural kan?" ujar Millie mengeluh.
"Hahaha, hati-hati, nanti kau bisa saja dibunuh oleh mereka," jawab Rachel, mengeluarkan senyum lugu dan kekehan pelan.
Millie mendecak sebal, orang yang punya otak jelas berpikir lelucon Rachel tidak lucu, dia menyenggol lengan gadis itu pelan, sungguh candaan kelewat batas yang sangat menyeramkan.
Millie bahkan hingga detik ini masih sulit percaya dengan kondisi Belinda, berulang kali dia tanya apa penyebab teman akrabnya tiada secara tiba-tiba tapi Rachel jawab kalau Madam Sadie masih di rumah sakit, menunggu orang tua Belinda datang.
"Tidak mungkin, jangan ingatkan aku pada mimpi buruk semalam. Sudah cukup saat di festival aku melihat badut-badut seram itu, sangat menyebalkan kalau harus bertemu lagi."
Kebiasaan buruk Millie kembali muncul.
Dia memang senang sekali memojokkan apapun yang tidak disukai, mengelompokkannya seperti terbuang lalu mengejek habis-habisan sampai merasa puas.
"Ares, bagaimana pendapatmu?"
Lelaki dengan kaus putih tersebut mendongak dari layar ponsel, tak sadar Millie berdiri di sampingnya dekat Gazebo kecil depan penginapan, langsung saja dia mengarahkan layar ponsel ke wajah Ares sambil menunjuk sekelibat bayangan di ujung layar.
"Menurutmu ini hantu atau bukan?" tanyanya.
Ares menggaruk pelipis seakan tengah berpikir padahal hanya perlu beri jawaban biasa, mungkin salah jika Millie menanyakan hal semacam ini pada orang yang bahkan baru mengalami hal aneh kemarin malam untuk seumur hidup
"Entah, tapi kalau menurutmu itu menyeramkan, akan lebih baik jika dihapus saja."
Jari Ares mengetuk layar ponsel Millie tanpa izin, langsung memilih gambar tempat sampah tanpa ragu, namun foto yang sama justru muncul setelahnya, begitu terus sampai Ares membeku diam.
Dia mendehem pelan dan membiarkan Millie mengambil alih ponselnya kembali tanpa menyadari apapun.
"Hei, ada yang melihat Alice?" Suara Rachel ikut mendekat, dia tersenyum simpul menunggu siapapun diantara mereka alihkan perhatian.

KAMU SEDANG MEMBACA
[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)
FanficSelama tiga tahun sekali tepatnya di kota Cork Irlandia selalu ada festival malam yang diadakan selama seminggu. Menurut desas-desus, festival malam di Irlandia adalah perkumpulan sekte, dimana mereka melakukan upacara persembahan dan menumbalkan tu...