Vote + Koment + Follow + Share.
Kalau ada Typo silahkan d koment yaa..
Happy Reading.
♡(灬º‿º灬)
∆∆∆
Pagi ini kelas Shimâ mendapatkan jadwal olahraga gabungan dengan kelas Xll Ipa 1.
Pagi yang cerah dengan suasana matahari yang mulai terik, membuat beberapa anak perempuan mengeluh kepanasan.
hari ini terlihat rambut milik Shimâ dikepang menjadi satu dengan dua jepitan rambut yang disisipkan disisi kanan kepalanya, sedangkan Gisha yang berdiri disamping Shimâ juga terlihat tampil berbeda dengan memakai bando berwarna peach motif polkadot yang membuat tampilannya semakin cantik dan imut, apalagi dengan gaya rambut poni. Jarang sekali seorang Gisha akan tampil dengan rambut berponi.
Sambil menunggu guru olahraga datang kelapangan murid-murid dari dua kelas tersebut terlihat ribut dengan dunia mereka masing-masing, mulai dari bergosip, lalu saling membicarakan kakak kelas yang terlihat tampan-tampan dan keren, sampai style para kakak kelas.
Maupun sebaliknya para kakak kelas yang terlihat cukup ribut dengan obrolan mereka masing-masing, mulai dari mengincar adik kelas yang disukai, memperhatikan terang-terangan adik kelas yang ditaksir, sampai beberapa dari mereka dengan nekat langsung menghampiri.
Hampir semua orang saling membicarakan antar kelas mereka masing-masing.
Shimâ sekarang sedang fokus memperhatikan beberapa orang dibarisan kakak kelas diseberang sana lalu tiba-tiba ia dibuat terkejut dengan Gisha yang menepuk pundaknya secara brutal.
"Shim Shimâ lihat disebelah sana, ada cowok ganteng berdiri dekat cowok yang pakai behel ganteng banget sumpah.. bukan, tapi dua duanya ganteng ehh enggak kayanya semua cowok dibarisan kakak kelas diseberang kita pada genteng semua.."ucap Gisha dengan aura berseri-seri cerah dan semangat.
"Chh mereka nggak seganteng cowok-cowok kelas Xl Ipa 3" gumam Dhirga si wakil ketua kelas yang berdiri tepat dibelakang Gisha, lalu tak lama kemudian terbitlah senyum pongah dan bangga milik Dhirga setelah berhasil memuji bahwa anak laki-laki dikelasnya lebih tampan.
Gisha yang mendengar ucapan Dhirga seketika berbalik menghadap Dhirga. "Hehh lo ngomong apa tadi Dhirga? ck bilang aja kalau lo iri..." ucap Gisha sambil menepuk-nepuk pundak milik Dhirga setelahnya membalikkan badannya keposisi semula mengabaikan ocehan Dhirga.
"Untung lo cantik, jadi gue nggak bisa marah.."monolog Dhirga dengan wajah datar setelah itu.
Kurang lebih lima belas menit sudah berlalu para murid menunggu guru olahraga datang akhirnya Pak Janu datang dan langsung menyapa para murid dilapangan.
Setelah melalui sesi absen dan ceramah singkat dari pak Janu lalu dilanjutkan dengan melakukan pemanasan.
Saat sesi pembagian kelompok, dari kejauhan tampak dua orang gadis berjalan menghampiri Shimâ dan Gisha, dua gadis tersebut terlihat menyapa lalu mengajak berkenalan sambil tersenyum kearah Shimâ dan Gisha.
"Kita boleh nggak gabung sama kalian berdua? satu kelompok sama kalian.." ucap Hanie, sambil melirik Gisha dan Shimâ bergantian diikuti juga oleh Mizwa temannya Hanie yang berdiri disamping kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEISS
Teen Fiction#Sebelum baca follow dulu yuk# Seorang figuran dalam cerita kehidupan orang lain, bersikap tidak mencolok dan samar, mengontrol zona nyaman miliknya agar tetap berada pada poros semestinya. Akan ia lakukan jika itu memang harus dilakukan tanpa banya...