Hhii wassup! Makasih yang udah mau baca cerita ini. Tolong vote dan comment nya yaa. Makasihhh
Kami sudah berjalan cukup jauh tapi tom dan clare belum kami temukan.
"Astaga mereka dimana sihh" kataku panik
"Tenang zee, mereka pasti ketemu" kata jhonny sambil menepuk pundakku. Tiba-tiba terdengar suara ranting patah. Kami langsung menoleh ke arah suara tersebut. Aku langsung merapatkan diri ke arah jhonny. Kami semua berjalan ke arah suara tersebut. Dan ternyata itu clare dan tom. Mereka juga terkejut dengan kehadiran kami
"Claree!! Kataku sambil memeluk clare
"Astaga gue pikir kita gak bakal ketemu lagi" katany sambil memelukku erat
"Loh, laura kenapa?" Tanya tom
"Biasa modus dia pengen digendong sama gue" kata celvin usil
"Yee emangnya dia mau sama lo" kata jhonny sambil menyikut celvin
"Mending kita cari tempat buat tidur, ini udah mau malem" kataku kepada yang lain. Kami mulai mencari tempat untuk tidur. Langit sudah berubah warna menjadi jingga dan kami belum menemukan tempat yang cocok untuk ditempati
"Temen-temen, denger suara air gak?" Kataku sambil menghentikan langkahku
"Iya-iya gue denger, dari depan sana" kata tom sambil berjalan kearah depan. Jalanan itu dipenuhi oleh daun-daun yang menjutai panjang dari atas pohon, dan dibaliknya terlihat sungai kecil dengan air terjun yang indah
"Wow, gila bagus banget" kataku sambil melihat-lihat sekitar
"Airnya jernih banget" kata clare
"Ayo kita bersih-bersih" kata jhonny
"Guyss, nasib gue selanjutnya gimana ya? Ada kali ini gue gendong laura 1 jam" kata celvin dengan wajah memohon. Tom membantu celvin membaringkan laura di rumput-rumput. Aku membersihkan diri pertama sementara jhonny tom dan celvin mencari kayu bakar untuk menghangatkan diri. Setelah membersihkan diri aku duduk di samping laura
"Zee.."
"Aahh laura! Ayo gua bantu bangun". Kataku terkejut sambil membantu laura bangun
"Kita dimana?" Tanya laura
"Gak tau deh, kayaknya angin tadi ngebawa kita kesini, lo mau minun?" Kataku
" gak, gak usah. Yang lain mana zee?" Katanya sambil mengedarkan pandangan
"Clare lagi bersih-bersih di sungai, jhonny celvin tom lagi nyari kayu bakar" kataku
"Gue laper" kata clare tiba-tiba muncul setelah membersihkan tubuhnya
"Nih ambil" tiba-tiba ada menyodorkan wafer coklat kepada clare
"Loh, kapan kaliam balik? Gue kok gak liat. Dan kenapa lo punya wafet coklat? Emang di hutan ada warung? Kataku kepada tom yang tiba-tiba muncul diikuti jhonny dan celvin
"Baru aja sampe. Yaelah zee mana adasih warung ditengah-tengah hutan antah berantah gini. Sebelum kita kesedot rame-rame tadi gue ke kantin beli wafer coklat banyak banget. Nih masih ada banyak di dalem kantong gue" katanya sambil mengeluarkan seluruh wafernya
"Wah asik nih, thanks ya" kata clare sambil mengambil wafer tersebut
"Ehh nona laura udah bangun? Gimana non bobonya nyenyak? Tadi selama satu jam saya gendong non loh" kata celvin mengusili laura
"Ohh bagus dong, lo kan pembantu pribadi gue" kata laura acuh tak acuh.Tak terasa langit sudah mulai menggelap. Dan tempat ini mulai bermandikan cahaya bulan. Dan banyak kunang-kunang yang terbang kesana kemari memperindah suasana malam ini
"Tadi waktu gue sama tom bersih-bersih dapet ikan, nih bisa kita bakar buat makan" kata jhonny sambil memanggang ikan-ikan tersebut
"Sebenernya kita ini dimana sih?" Kata celvin
"Orang tua kita- kita pasti bingung kita gak balik-balik" kata tom sambil terus memakan ikan
"Udahlah mending besok kita cari jalan keluar dari tempat ini" kata jhonny. Setelah selesai makan kami memutuskan untuk segera beristirahat
Aku tidak bisa tidur. Aku duduk di dekat sungai. Aku baru sadar apa yang dimaksud oleh kertas tersebut, kami harus memegang kalung itu bersama-sama. Dan kami bisa kemari karna kami memegang kalung tersebut bersama-sama
"Loh, gak tidur?" Kata jhonny tiba-tiba muncul
"Gue gak bisa tidur" kataku murung
"Besok pagi kita cari jalan keluar dari sini" kata jhonny sambil menatap langit
"Jhon gue tau kenapa kita ada disini" kataku pelan
"Hah? emang kenapa?" Tanyanya sambil mengalihkan padangannya dari langit
"Ingetkan kertas yang ada di box itu? Katanya lakukan bersama-sama. Waktu itu kita megang kalung itu rame-rame dan tiba-tiba ada angin kenceng yang bawa kita kesini" kataku
"Coba kalau gue gak nunjukkin ke kalian tentang kalung biru itu, pasti gak bakal ginu" kataku sambil menatap lurus ke sungai
"Hey zanetha, kita ini temen, senang susah kita laluin bersama. Udah gak usah merasa bersalah" kata jhonny mengacam-acak rambutku sambil tersenyum
"Btw kalungnya dimana zee?" Pertanyaan jhonny membuatku terkejut
"Astaga! Dimana ya? Aduh gak inget. Jatoh kali ya" kataku panik. Lalu tiba-tiba jhonny memindahkan posisi rambutku yang tadi di depan jadi kebelakang
"Loh loh loh kok gue deg-degan sih? Wah jantung gue gak sehat. Pulang dari sini gua harus rajin olahraga nih" kataku dalam hati
"Kalungnya ada di leher lo" perkataan jhonny membuatku terkejut. Aku langsung meraba-raba leherku. Iya, kalungnya ada disana
"Ehh? Kok bisa ya? Perasaan gue sama sekali gak ngerasa pake kalung ini" kataku bingung
"Yaudah mending lo tidur deh besok kita bakal jalan jauh" kata jhonny
Aku segera meninggalkan tempat tersebut dan mulai beristirahat