four

33 4 0
                                    

Hai terimakasih buat yang udah baca magic adventure. Tolong vote nya ya. Dan jangan segan-segan kasih kritik buat authornya. tenang aja authornya gak gigit cuma nyakar dikit. Enjoy this story

Aku terbangun karna mendengar langkah kaki seseorang mendekat. Aku mulai menajamkan pendengaranku untuk memasti bahwa ini bukan halusinansi. Benar. Ada seseorang yang menuju kemari. Aku langsung berlari menuju tempat jhonny
"Jhon, bangun. Ada orang yang dateng ke arah sini. Bangun jhonn!!" Kataku sambil mengguncang-guncangkan badannya
"Hah orang? Mungkin aja salah satu dari kita" katanya
"Bukannn, clare sama laura masih tidur. Dan ini disebelah lo ada celvin dan tom. Ayok cepet kita cekk!!" Kataku sambil menarik tangannya. Akhirnya kami mulai berjalan menuju asal suara, jhonny mengambil ranting pohon sebagai senjata. Jantung ku berdegup kencang. Rasanya jantung ini ingin melompat keluar. Kukepalkan tanganku kuat-kuat. Orang itu semakin dekat dan jhonny sudah mengambil posisi untuk menyerang, saat orang itu menampakkan wajahnya
"Rasain nih pukulan gueee!!" Teriak jhonny sambil mengacungkan tinggi-tinggi tongkat
"Rasakaannnnn" kataku ikut berteriak
"Hey tunggu-tunggu, jangan sakiti aku" kata orang tersebut. Dia... Dia seorang kurcaci. Seorang kurcaci laki-laki paruh baya. Aku tidak percaya. Kupikir kurcaci hanya mitos. Dia menenteng keranjang buah yang sudah terisi oleh beberapa buah-buahan segar. Terlihat enak.
"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Katanya penuh tanya
"Hhhm ka.. Kami ter-"
"Dari mana kamu mendapatkan kalung itu?" Tanya kurcaci itu menyela perkataan jhonny
"I itu da dari.."
"Aku tahu sekarang kenapa kalian bisa sampaik kesini. Dan sepertinya ramalan itu benar. Apa kalian berjumlah enam orang?" Tanya kurcaci tersebut. Aku dan jhonny terkejut mendengar pendengarannya
"Yaa! Kami berjumlah enam orang, bagaima kau bisa tau pak kurcaci?" Tanyaku
"Panggil aku bibo, aku ceritakan setelah kita keluar dari hutan ini. Kalian bisa tinggal dirumahku dulu. Dan kalian harus memakai baju bersih" katanya sambil memerhatikan kami. Setelah itu aku dan jhonny membangunkan semuanya dan kami berjalan mengikuti pak bibo
"Jadi pak bibo, mengapa anda mengetahui tentang kami? Apakah anda seorang peramal? Tanya jhonny
"Hoho tentu saja bukan. Quincy, peramal kerajaan berkata bahwa akan ada enam pahlawan yang akan menyelamatkan negeri ini. Negeri ini dikuasi ratu yang sangat jahat, dia mempunyai ilmu hitam, seluruh negeri ini dibuat kelam. Hanya hutan ini yang tidak terkena sihirnya. Karna ratu liza telah melindunginya, sekarang ia sedang bersembunyi untuk mengumpulkan kekuatannya" kata pak bibo
"Tapi sepertinya bukan kami orang-orang yang diramalkan tersebut. Memang kami berjumlah enam orang tapi tidak berarti bahwa itu kami. Kami hanya siswa kelas 10, dan ditambah kami tidak bisa berkelahi" kata tom
"Itu bukan masalah besar, aku bisa mengajari kaliam bagaimana cara menggunakan pedang dan panah" kata pak bibo. Tak terasa kami sudah sampai ke sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Tapi ada satu masalah, rumah itu berukuran sangat kecil, aku tidak yakin rumah itu bisa menampung kami semua. Pak bibo mempersilahkan kami masuk ke dalam rumah. Dengan ragu kami memasuki rumah tersebut. Aku terkejut, karna rumah itu didalamnya sangat besar dengan meja dan kursi terbuat dari kayu jati yang kokoh, terdapat rak buku besar yang berdiri didekat ruang tamu, dan suasana rumah ini sangat sejuk, menenangkan. Wangi bunga menjalar diseluruh ruangan rumah
"Bibo, kau sudah pulang, dan oh siapa mereka bibo?" Kata seorang perempuan paruh baya tersebut sambil tersenyum. Kupikir itu istrinya
"Ohh, gina, mereka adalah orang-orang yang diramalkan oleh quincy" kata pak bibo
"Pasti kalian lelah, apa kalian sudah sarapan?" Kata bu gina sambil tersenyum

Setelah membersihkan diri dan sarapan aku duduk dihalaman belakang rumah pak bibo. Disini banyak sekali buah-buahan dan udara disini menyegarkan. Berbeda dengan jakarta yang udaranya membuatku sesak nafas. Aku berpikir apakah benar kami akan menjadi pahlawan negeri ini? Apa barangkali aku sedang tertidur dan sekarang bermimpi? Kucoba untuk mencubit lenganku. Auuww. Sakit. Jelas ini bukan mimpi. Tapi tetap saja, menjadi pahlawan untuk menyelamatkan negeri ini? Terdengar mustahil bagiku. Aku hanya anak kelas 10 yang hobi bermain basket dan mengusili orang tak mungkin menjadi pahlawan negeri ini. Kurasa peramal tersebut melakukan kesalahan
"Ini sudah takdirmu nak" kata bu gina tiba-tiba
"Maaf kalau tiba-tiba aku mengejutkan mu tapi aku bisa membaca pikiran seseorang, dan tolong rahasiakan ini oke?" Katanya kepadaku
"Tapi, bagaimana jika aku tak dapat mengalahkannya? Bagaimana kalau aku terbunuh?"kataku cemas
"Tenang saja, kami akan mengajarimu cara menggunakan senjata dan menggunakan sihir. Jangan khawatir, tidak ada yang mustahil untuk dilakukan" katanya sambil menggenggam tanganku.

magic adventure [Slow Update]Where stories live. Discover now