Aku dan jhonny sudah berlari cukup jauh dan efek bubuk tersebut mulai menghilang, aku dan jhonny terus berlari tanpa menoleh ke belakang. Kami harus cepat-cepat menemukan yang lain. Tak lama kemudian kami melihat yang lain di depan sungai yang dulu kami tempati saat berada pertama kali disini.
"Hei kalian kemana aja?" Kata laura yang menyadari kehadiranku
"Nanti aja dijelasinnya, sekarang kita mau ke mana? Kok kalian diem disini?" Kataku sambil mengatur nafas
"Gak tau deh, kita disuruh berenti disini sama pak gio" kata laura. Kulihat pak gio menaburkan bubuk biru ke arah sebuah pohon besar. Tiba-tiba pohon tersebut terbelah
"Ayo cepat masuk" katanya sambil menyuruh kami masuk. Kami masuk ke dalam pohon tersebut, di dalamnya seperti kabin dan terdiri dari dua lantai. Bahkan ada rak buku besar dan perapian
"Kalian akan tinggal disini sementara waktu" kata pak gio
"Beristirahatlah, aku akan keluar sebentar. Pohon ini akan ku mantrai jadi tak perlu khawatir" katanya sambil berjalan keluar dari pohon tersebutKami semua memutuskan untung membersihkan badan dan makan. Setelah selesai mandi aku menuju sofa yang berada di dekat rak buku
"Ngapain lo ngusap-ngusap lutut lo?" Kataku kepada jhonny
"Gak apa-apa, sakit aja dengkul gue tadi pas jatoh" katanya
"Coba liat" kataku sambil menggulung celananya
"Astaga, iyalah sakit. Liat dong itu luka. Tunggu gue ambil air sama lap" kataku sambil mengambil air dan lap. Aku mulai membersihkan lukanya
"Coba tadi gak ada gue zee, lu pasti udah jadi istri orang aneh itu" katanya sambil tertawa
"Hih gak sudi gue" kataku bergidik
"Cocok kok sama-sama gila" katanya sambil tertawa. Ku tekan lukanya keras-keras agar dia berhenti tertawa
"Aduh aduh gila lo ya, sakit nih" katanya
"Bodo amat" kataku
"Kalau marah jadi cantik" katanya sambil tersenyum.
"Aduh mampus kenapa degdegan gini, aduh jantung sialan!" Kataku dalam hati
"Aduh berasa nonton sinetron nih" kata celvin sambil memerhatikan kami dari jauh
"Berisik lo" kataku sambil membasuk lutus jhonny untuk yang terakhir kalinya
"Udah selesai, sana pergi" kataku jutek
"Yaampun jutek banget" katanya sambil mencubit pipiku
Tiba-tiba ada suara berisik dari arah pintu masuk, kami langsung siap siaga. Kami mengambik senjata kami. Walaupun pak gio sudah mengatakan bahwa pohon ini sudah dimantrai kami tetap harus waspada. Jhonny maju paling depan sambil mengacungkan pedangnya kami semua berdiri dibelakangnya
"Tunggu aba-aba gue" katanya sambil berbisikHey wassup! Udah lama gak update nih ngehehe. Semoga gak bosen sama cerita ini. Oh ya btw ada yang bingung gak sih siapa pemeran utama disini? Soalnya banyak yang bilang kalau mereka bingung siapa pemeran utamanya. Pemeran utamanya itu zee. Jadi jangan bingung lagi yapzz. Tolong vote dan silahkan tulis kritik kalian di comment, terimakasih semua<3