eigh

21 2 0
                                    


Hoseok anak ke tiga seoyeon kini sedang berada di praktik room pribadi nya, tubuh bergerak sesuai dengan musik yang sedang di putar, sudah sekitar satu setengah jam ia menggerak kan tubuh nya. Selain sebagai hobi nya hoseok mengembangkan bakat dance nya dengan mengikuti berbagai perlombaan, dan tak jarang ia keluar sebagai pemenang nya.

Hoseok mematikan musik di ponsel nya yang terhubung ke speaker lalu keluar menuju ke arah dapur, membuka lemari pendingin mengambil air mineral untuk menyegarkan tubuh nya,
Ahh....segarnya.....
Sejak tadi ternyata ada yang lagi memperhatikan gerak gerik nya, sesekali melirik hoseok sambil memakan ramen di meja makan
Eh...kook...tidak kuliah? Tanya hoseok setelah menyadari keberadaan jungkook
Dengan senyum matahari nya ia menghampiri jungkook lalu duduk di depan nya
Kenapa cuma makan ramen, mau hyung masakin?
Hening....
Jungkook masih asik menakan ramen nya menghiraukan hoseok
Heyy....aku sedang berbicara, apa kau tidak mendengar?
Jungkook menatap hoseok, mengangkat sebelah alis nya
Oohh....kau berbicara kepada ku? Sayang nya aku tidak peduli!
Srak
Jungkook meninggal kan hoseok, sedangkan hoseok masih mencoba tersenyum menghadapi sikap jungkook.

Aku harap suatu saat nanti hati mu terbuka untuk kami kook, gumam hoseok

Hyung, waeyo? Kenapa kau nampak sedih?
Jimin yang baru bangun mendekati hoseok
Ah...tak apa jim, hyung ke kamar ne, keringetan ini badan hyung
Memang nya hyung habis ngapain?
Hanya latihan, hitung-hitung olahraga, jawab hoseok
Kau ini hyung,sepagi ini sudah latihan, lebih enak tidur kali...
Hey.... olahraga itu penting tau, biar tubuh kita itu sehat
Ya...yaaa....terserah apa kata hyung aja, jimin melangkah menuju dapur mencari sesuatu yang bisa di makan
Ckk...dasar, celetuk hoseok

Jungkook memasuki kelas nya ternyata sahabat satu-satunya yang bernama mingyu sudah berada di kursi nya sambil memainkan ponsel
Hoyy...gyu!
Prak
Astaga...astaga....jungkook! Yak...aiss...ponsel ku......
Mingyu memungut ponsel nya yang terjatuh karena terkejut, ia menatap jungkook tajam
APA!
apa kata mu? Kau tidak lihat gara-gara kau ponsel ku terjatuh, untuk ponsel ku ini tahan banting, kalau tidak aku sudah minta ganti rugi.
Kau kan kaya, tinggal beli lagi apa susah nya
Huufff....yang kaya itu orang tua ku, kalau mereka tidak memberi ku uang, mana aku punya
Makanya...hidup itu jangan selalu tergantung sama orang tua
Ya...ya...seperti diri mu kan!
Ck...itu tau
Maaf jeon...aku masih ingin hidup bahagia
Kau pikir aku tidak bahagia? Jungkook menatap mingyu tajam
Ehh...anu....tidak seperti itu..mingyu sadar tanpa sengaja telah menyinggung perasaan jungkook

Brak

Jungkook melangkah keluar dari kelas, tepat berpapasan dengan dosen yang akan memasuki kelas nya
Jungkook, masuk, kelas akan segera di mulai.
Aku tidak peduli, ucap jungkook menatap dosen yang terkenal killer itu tanpa takut
lalu ia melanjutkan langkah nya
JUNGKOOK! KEMBALI, ATAU AKU ADUKAN KAU KE APPA MU!
jungkook berbalik tersenyum remeh, ck..ah..ayolah...kau pikir aku takut dengan ancaman mu itu, hey dengar tak ada satu pun yang aku takuti di dunia ini!

Jungkook tidak peduli, tidak peduli dengan teriakan memuakkan dari dosen itu, ia terus melangkah kan kaki nya ke belakang kampus, tempat nongkrong anak-anak yang membolos seperti diri nya saat ini, sebenar nya baru kali ini jungkook membolos di jam mata kuliah, ia memang berandal tapi jika di kampus ia akan bersungguh-sungguh untuk belajar.

Di sana, di depan sebuah gudang, jungkook melihat tiga orang mahasiswa sedang membuli seseorang berkacamata besar, ia tidak peduli, menghiraukan teriakan minta tolong dari orang itu, seperti nya mereka melihat nya, terbukti ketiga orang itu mendekati jungkook

Hey cupu sedang apa kau di sini, kau mau memata-matai kami heh!
Apa kau bisu? Kenapa kau tidak menjawab!

Ck... mengganggu saja, jungkook berniat untuk pergi tapi salah satu dari mereka menghadang langkah nya
Hey bung, kenapa terburu-buru, serah kan uang mu dulu baru kau boleh pergi, mana cepat!
Dasar kaum rendahan, pasti orang tua mu malu mempunyai anak seperti kalian, cih!
Brengsek, seperti nya kau belum tau siapa kami! Kau akan menyesal bung

euphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang