Lisa POV
Aku membuka helm dan menggantungnya di atas stang motor, pagi ini, jelas sekali jika aku datang ke kantor terlalu cepat karena parkiran juga masih terasa sepi.
Jika tahun ini ada nominasi karyawan paling rajin, aku harap aku memenangkannya, akhir-akhir ini aku memang selalu bangun lebih cepat, itu kenapa aku selalu menjadi orang pertama yang datang di antara Seulgi, Jisoo, Chaeyoung ataupun Bogum.
Bahkan si pewaris perusahaan juga belum tiba disini, biasanya mobil mewahnya akan memiliki tempat parkir khusus yang tidak berjarak jauh dari tempat parkir motorku sekarang.
Aku kemudian membuka jaket kulit hitam yang aku kenakan dan menggulungnya asal, aku belum berencana turun dari motor sebelum salah satu dari keempat sahabatku datang, lebih baik aku naik ke atas bersama mereka saja.
Aku mengambil ponselku dari dalam tas ransel hitam mini yang menempel pada punggungku sekarang, aku memang lebih nyaman menggunakan tas ransel di banding tas selempang seperti yang digunakan Seulgi, Chaeyoung ataupun Jisoo.
Sedari remaja aku memang sedikit tomboy, terkadang ayahku juga marah karena aku tidak pernah mau menggunakan rok, dia mengatakan sedari kecil dia ingin aku tumbuh menjadi gadis yang lembut dan feminim tapi aku selalu menolak memakai baju yang feminim, biasanya aku hanya menggunakan kaus dan celana panjang oversize.
Tapi karena bekerja, aku harus memakai baju yang formal karena itu adalah peraturan perusahaan, jadi sekarang pakaianku bervariatif, kemeja, celana jeans yang ketat, bahkan setelah aku menjadi asisten direktur, aku jadi lebih sering menggunakan blazer.
Tidak hanya Jennie yang terkadang mengingatkanku untuk memakai baju yang lebih rapi jika kami akan bertemu klien penting namun ibu kandungku juga, dia yang paling cerewet tentang penampilanku, terkadang dia juga mengirim beberapa baju dari Thailand meski aku selalu mengatakan tidak perlu.
Seperti sekarang, karena kami akan bertemu Mr Jang yang adalah klien penting, aku masih memakai kaus sebenarnya tapi nanti aku akan berganti baju dengan blazer kotak-kotak berwarna hitam putih dengan celana panjang berwarna sama, ini adalah setelan yang di belikan ibuku dari Thailand.
Aku mengirim pesan ke grup obrolan bersama teman-temanku untuk menanyakan keberadaan mereka, aku yakin sekali pasti ada yang terlambat hari ini, entah Seulgi atau Chaeyoung karena mereka yang paling banyak minum kemarin.
Campuran minuman yang Chaeyoung katakan memang luar biasa, rasanya enak, hanya saja aku langsung mulai tipsy setelah meminum satu gelas, rasanya sangat kuat dan alkohol yang dicampur itu bekerja dengan cepat di tubuhku.
Aku mabuk kemarin? Bisa di katakan iya, Bogum sampai mengikutiku dari belakang sampai apartemen, aku tidak mengetahui apapun lagi dan langsung masuk kamar, begitu bertemu kasur, mataku langsung terpejam.
Sebenarnya aku masih merasa kepalaku sedikit berdenyut tapi aku yakin itu akan hilang dengan cepat, semoga ini tidak mengganggu pekerjaanku nanti atau aku akan mendengar omelan dari atasanku.
Padahal kemarin aku berencana untuk menyapa tetangga baruku setelah pulang, tapi pagi ini aku juga belum melihatnya, entah dia sudah keluar dari unit apartemen nya atau belum, tapi smart door itu sudah berfungsi yang artinya sudah ada penghuni di dalam sana.
Aku tidak mendapatkan balasan dari grup, yang ada, kini aku melihat dari kaca spion jika mobil hitam milik Jennie masuk ke dalam area parkir, huh, dia akan menjadi orang pertama yang aku lihat di kantor hari ini.
Aku melihatnya memarkirkan mobil dengan ahli, ah ya, aku juga sebenarnya bisa menyetir, biasanya jika kami akan bertemu klien dari luar, aku akan menyupirinya menggunakan mobil yang di sediakan kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT IN THE DARK - JENLISA [G×G]
Fiksi PenggemarMenjadi pemimpin mungkin adalah impian semua orang, tapi hal itu membuat hidup Jennie menjadi monoton, dengan terus melakukan hal yang sama setiap harinya, CEO muda itu merasa bosan dan kesepian meski dia memiliki harta yang tak ternilai jumlahnya. ...