Ceklek!!
Pintu terbuka. Nongol Jisoo disana buat Jennie langsung nyandar di kasur, mengangkat remot tv untuk mengganti siaran.
" Bagaimana keadaannya?" Tanya Jisoo pada Rose yang dongak sambil menutup tas peralatan dokter lengkap.
" 2 hari ke depan harusnya sudah pulih. Semoga aja." Jawab Rose saat Jisoo mengangguk, melihat Jennie terlihat fokus menonton tv selama Rose noleh pelan ke samping, ikut ngeliatin dia.
°°°
Sempat mengintip jam dinding kalau sudah jam 1 dini hari.
Rose mengaduk kopinya. Dia sibuk berada di dapur karena kurang bisa tidur. Bahkan jam 9 berakhir nya video call karena Rose menemani Irene hingga terlelap sendiri.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka. Gelap padahal tadi hidup lampunya. Saat pintu tertutup, niat untuk menghidupkan lampu cuman tangan tertahan, malah nyandar gitu di samping saklar lampu. Mata Rose ngeliat tangan lain yang menyentuhnya.
Dia noleh ke samping saat wajah Jennie muncul di belakangnya, memberi pelukan di pinggang.
Rose noleh ke depan lagi. Dia diam disana, menurunkan pelan gelas kopi ke meja sisi kirinya.
Akhirnya Rose berbalik. Melepas pelukan dari Jennie.
" Mau apa?" Tanyanya.
Jennie nggak ngomong. Dia memberi isyarat lewat tangan. Seperti orang bisu!
" Ngomong aku nggak paham."
Jennie memberi gelengan. Dia nunjuk kepalanya, memberikan respon berfikir.
" Keluarlah. Nanti Jisoo lihat." Kata Rose yang ingin membuka pintu cuman di dorong tutup lagi sama Jennie bahkan di kunci.
----
Ceklek!!
Pintu kamar terbuka. Suzy baru pulang dari rumah sakit. Lihat adeknya tidur di sofa.
" Irene? Irene?" Senggol dan suara Suzy pelan membangunkan.
" Mh~~~?"
" Ayo pindah kasur."
----
Rose berlalu jalan ke depan saat Jennie menarik tangannya. Remang cahaya dari luar kamar buat dia ngeliat jelas wajah Jennie.
" Mau apa?" Tanya Rose waktu Jennie melepas pegangannya, membelakangi Rose sambil memandang keluar teras kamar.
Tangan kanan menyentuh kancing baju atas saat Rose menunggu dan mengerut kening heran.
----
Hp di pindahkan sama Suzy. Ngeliat jika Rose mengirimkan chat jam 9 tadi.
Good night sayang
Love uSuzy jadi baper.
" Ternyata Park tukang gombal." Gumamnya pelan. Menarik selimut agar Irene tidak kedinginan.
" Kak~ haus..."
" Haus? Bentar Kakak ambil minum."
----
Pakaian jatuh ke lantai. Rose melirik sambil menatap Jennie lagi yang menoleh ke samping.
----
" Emmm~~hiks..."
Suzy kaget.
" Kenapa nangis!?" Kagetnya saat Irene meneguk minuman.
" Aku mimpi sad tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jove 14 | Rosé
FanfictionRose memiliki kekasih seorang publik figur, CEO perusahaan fashion. Jennie Kim, wanita yang selalu membuat Rose merasa sempurna memiliki karena Kim tidak memandang apapun darinya. Pure cinta untuk Park. Namun hanya omongan setelah Rose mengetahui fa...