7

1.2K 174 6
                                    

Rose duduk lesu di sofa, menerima telpon dari Papanya soal kemarin keluarga Kim datang mendadak tanpa kabar dan mengatakan married padanya.

" You can do it." Kata Mama di telpon selama Rose belum mengatakan apapun soal kekasih baru.

Mau bagaimana lagi? Harus bagaimana Rose bertindak!?

Di satu sisi, Irene percaya padanya. Di sisi yang lain, keluarga besar mendukung keputusan yang tepat soal Jennie.

Rose frustasi berat. Dia kurang nafsu makan hari ini. Berangkat kerja aja nggak sarapan lagi. Tapi langsung melayani pasien rumah sakit.

" Are you sick doctor Park?" Tanya Suzy.

" Wajahmu pucat." Timpalnya lagi dan Rose memberi gelengan saja sebagai respon.

" Pulanglah dan istirahat."

" Bagaimana pasien ku?"

" Aku bisa tanganin sendiri. Disini juga banyak dokter selain kamu. Jadi jangan khawatir."

Rose menerima tawaran Suzy. Dia langsung bergegas untuk pulang ke rumah, mengurut pelipisnya perihal sakit kepala yang dadakan datang.

Sampai apartemen, Rose sempat berhenti di lobby bawah sebelum masuk lift. Pandangannya kabur. Mulai terlihat memusingkan di tatap orang-orang berlalu lalang disana.

" Dokter, tidak apa?"

Seorang resepsionis menghampiri Rose karena melihat dari kejauhan jika sesuatu hal aneh mengganjal kekokohan badannya.

" Bisa bantu antar aku ke apa---...."

Rose lesu langsung. Dia ambruk disana membiarkan satpam, semua orang disana lari mendekat dengan raut khawatir dan panik.

" Coba hubungi seseorang yang dokter Park kenal." Suruh satpam.

" Ada satu nomor. Tapi mungkin tidak aktif lagi. Akan aku coba." Kata salah seorang resepsionis yang membuka buku nomor gawat darurat.

Itu nomor-nomor orang penunggu apartemen ini. Namun kerabat dekatnya yang di tulis nomor disana agar jika terjadi sesuatu, para pihak hotel bisa menghubungi.

" Hallo?"

" Apa benar ini atas nama...."

.

.

.

.

.

.

.

" Yeay. Me..." Jawab Jennie yang berbalik, menguyah keripik pangsit.

Dia berdiri di samping meja makan. Ada Krystal yang duduk di kursi, menguyah tenang sarapannya sambil memperhatikan Jennie.

" Roseanne Park, apartemen nomor 10. Baru saja pingsan di lobby."

" What!!?" Kaget Jennie. Langsung lari ke kamar, mengganti pakaiannya untuk bergegas ke apartemen Rose.

" What happened!?" Teriak Krystal dari luar.

Jennie keluar akhirnya setelah memakai jaketnya.

" Ayo Krystal! Rose pingsan!!"

" Aku belum ganti baju!"

" Bodolah bitch! Harry up!!" Umpat Jennie yang menarik tangan Krystal untuk pergi langsung.

Sempat Krystal tuh menyaut toples snack di meja ruang tamu. Dia hanya memakai hotpants hitam dan kaos putih gambar kucing. Mana memakai sandal jepit milik Kim.

Jove 14 | RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang