6

1K 168 24
                                    

Jari tidak kuat menekan nama kontak ini. Lalu kepala menoleh ke arah samping, menatap Jennie yang nyandar kepala di sofa sambil menguyah makanan ringan.

Akhirnya Rose menelpon dengan kuat dan harus tegas!

" Hallo?"

" Iya syng?"

" Kamu dimana?"

" Aku di rumah."

" Oh~ emm Irene ada yang--"

" Ada Ayah Ibu ke rumah sayang sore nanti."

Mata Rose membulat. Dia terdiam kaku dan mulai bimbang segala hal.

" Nanti aku ke rumah." Katanya, segera mengakhiri telpon.

" Prosedurnya salah Park." Kata Jennie.

" Ada orang tuanya nanti!" Kesal Rose.

" Kamu hanya perlu bilang lalu berakhir."

Rose meremas rambutnya.

" Nanti!" Jawabnya yang berdiri, berlalu masuk ke kamar meninggalkan Jennie di ruang tamu.

Rose memakai kemejanya. Dia ingin berangkat ke rumah sakit lagi.

Jennie nongol depan pintu. Dia jalan mendekati Rose, memeluknya dari belakang, menatap wajah itu di cermin.

" I miss this time." Ucap Jennie dan Rose termenung.

" Kamu menyakiti hatiku." Jawab Rose. Berbalik sambil melepas pelukan Jennie.

Sesuatu yang Rose kenal jika Jennie pintar berbohong padanya, pintar memiliki rahasia, pintar melakukan banyak cara agar dia dapat apa yang dia inginkan.

" Kamu tidak memberi ruang untukku memperbaikinya."

" Untuk apa? Kamu terlihat bahagia dengan orang lain. Lagipula kalau sudah tidak cinta, kamu bisa meninggalkan ku setelah jujur untuk berakhir." Jelas Rose sambil menyaut tasnya di atas meja.

Jennie berdiri di depan Rose. Dia menghalanginya agar tidak perlu dulu.

" Aku melakukannya karena aku masih mencintaimu. Kamu memutuskan ku sebelah pihak tanpa mau mendengar." Jelas Jennie dan Rose diam, dia hanya tersenyum kecil lalu mengangguk dan berlalu melewati Jennie untuk pergi segera ke rumah sakit.

Rose jauh berbeda dari yang dulu. Dia terlihat lain saat Jennie bicara dan mengharapkan respon yang sama seperti dulu.

Namun sayangnya, luka-luka itu di obati sendiri oleh Rose. Tidak ada satupun orang yang mengetahui seberapa sakitnya dia dengan hubungan yang kandas akibat orang ketiga.

Bahkan Irene!!!

Rose tidak mau menceritakan masa lalu yang cukup kelam di rasakan.

" Kamu kenapa?"

Rose berhenti melamun.

" Emm tidak ada. Aku hanya kurang tidur." Jawab Rose yang lanjut melihat kertas-kertas laporan pasien saat Suzy berkunjung ke ruangannya.

" Orang tuaku kemari nanti. Kamu datang?"

" Iya. Aku akan mampir malam nanti."

Suzy mengangguk. Diapun berbalik, pamit pada Rose untuk kembali ke ruangannya di atas.

Rose berhenti tersenyum setelah Suzy hilang dari sana. Dia langsung nunduk, mulai kelihatan frustasi berat.

°°°

Snack di kunyah, celana hotpants hitam dengan tank top putih, Krystal santai menonton tv, tiduran di sofa mahal Kim.

Ceklek!! Pintu apartemen terbuka. Jennie akhirnya pulang setelah 2 hari menginap di rumah Park.

Jove 14 | RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang