Jennie berlalu masuk ke dalam kamar. Dia kaget ngeliat Rose udah berpakaian rapi buat ke rumah sakit.
" Masih sakit!" Marah Jennie.
" Aku nggak betah tiduran aja."
" No!!"
Jennie menarik tangan Rose agar terduduk di kasur.
" Suzy pasti marah juga kalau kamu ke rs."
" Dia nggak bakal tau. Sekarang harusnya dia keluar kota."
" Dokter lain pasti ngeliat! Nggak! Nggak! Tetap di apartemen, istirahat sampai benar-benar sembuh! Obat kamu aja masih banyak!"
Rose membuang helah nafasnya saat Jennie terduduk di sebelah, lalu mengambil rompi dokter di tangan Rose.
" Mumpung aku disini, belum pulang ke Chicago, aku rawat sampai kamu benar-benar sembuh." Jelas Jennie. Mengambil nasi di nakas yang tadi dia bawa. Lalu menyuapi Rose yang otomatis membuka mulut.
Rose menatap wanita ini. Ntahlah bingung. Mau suka lagi sulit, butuh proses. Setengah hati memang masih ada, nggak sempurna itu buat lupakan Jennie. Tapi........
" Kalian masih pacaran kan?" Tanya Alice saat dia baru sampai Korea, di jemput oleh Krystal yang di suruh Kim tadi.
Jennie diam sambil menoleh ke arah Rose yang dongak natap sang Kakak. Si Alice noleh ke sisi lemari kaca, ngeliat foto cewek lain yang di pajang dalam apartemen ini.
" Ok. Jadi hubungan apa ini?" Tanya Alice lagi.
" Kalian membingungkan orang tua! Keluarga Kim mengharapkan Rose karena saham siap turun serah. Papa dan Mama merestui hubungan kalian. Bisnis sudah terjalin bersama dan bersangkut paut. Lalu kalian mungkin putus....lalu Rose mempunyai kekasih baru.... kemudian kalian dekat lagi....and....who is this? Kamu tidak pernah bilang pada keluarga." Kata Alice, menyaut foto Irene di belakangnya.
Rose sambil nunduk lesu menjawab,...
" Girlfriend~"
" What!?" Tanya balik Alice. Jennie memainkan cincinnya di jari. Diam aja tanpa mau menjawab.
" Ok wait! Jadi...kalian masih berhubungan?"
" No." Jawab Rose dan Jennie memberi gelengan pelan.
" Mana pacarmu!?" Tanya kesal Alice pada Rose. Endingnya Rose juga yang salah.
Toktoktok!!
Pintu apartemen di ketok. Langsung di buka begitu saja karena itu Krystal. Tapi dia tidak sendiri. Bersama Irene yang terdiam di ambang pintu, memegang buahan dan makanan lain yang di bawa untuk Rose.
" Oh my god!!" Ucap Alice. Melotot marah pada Rose yang nunduk, paling takut sama Kakaknya bahkan Jennie tau itu.
----
Jennie memperhatikan sekali ke pintu kamar. Samar-samar suara Alice yang marah pada Rose di dalam sana.
Jennie noleh ke kursi samping. Ngeliatin Irene yang diam aja, memperhatikan ikan-ikan di aquarium Park.
" Irene...."
Irene teralihkan ke Jennie. Krystal hanya menonton disana tanpa berani membuka mulut.
" Kamu tau.... seberapa bodohnya Park kan sekarang? Dia tulalit." Kata Jennie.
" Dia tidak pernah bilang padaku..." Jawab pelan Irene.
" Memang tidak mau bilang. Dia berusaha untuk adil." Timpal Jennie.
" Jujur aja aku masih suka dia. Keluarga kami taunya....kami akan menikah segera tahun ini. Keluarga Rose tidak menjelaskan kamu sebagai kekasih baru." Ujar Jennie pada Irene yang nggak buka mulut lagi saat Alice keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jove 14 | Rosé
FanfictionRose memiliki kekasih seorang publik figur, CEO perusahaan fashion. Jennie Kim, wanita yang selalu membuat Rose merasa sempurna memiliki karena Kim tidak memandang apapun darinya. Pure cinta untuk Park. Namun hanya omongan setelah Rose mengetahui fa...