ix. means something

99 8 5
                                    

"Kamu kenapa main Humble?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa main Humble?"

Pertanyaan itu sukses membuat Amara yang sedang memilih buku itu menolehkan kepala ke arah sumber suara.

"You look so fine tho..." tambahnya kemudian. Diselingi dengan kekehan ringan.

Amara ikut terkekeh. "Aku ngikutin saran dari teman aku, sih. Kata dia, udah saatnya aku nyoba buat mengenal dunia baru, dan have some fun. Lumayan kenal banyak orang baru dengan tingkah baru. Yah... Ternyata not that bad-lah," jawabnya. Dia kemudian menatap lurus ke manik Esa, sambil melontarkan pertanyaan, "Kamu sendiri kenapa? Padahal udah punya pacar, tapi masih main Humble. Aneh banget. Terus pacar kamu tahu kamu main dating apps?"

Esa spontan melotot kaget. Belum sempat dia mencerna jawaban Amara, dia malah dibuat kaget dengan pertanyaan gadis itu. "Pacar?"

Amara mengangguk. Entah mengapa Esa merasa bahwa anggukan itu mengandung cibiran.

"Aku terakhir pacaran itu setahun yang lalu, kok."

Gadis itu reflek merotasikan kedua bola matanya. "Terus yang kemarin? HTS? FWB?"

"Yang mana, sih?" Esa yang merasa penasaran dengan sosok pacar yang dimaksud oleh Amara itu sontak mendekat, berusaha mendapatkan jawaban.

Sambil kembali menumpukan perhatian pada buku-buku di hadapannya gadis itu membalas, "Saking banyaknya sampai bingung ya. Itu lho yang setelah kamu pamit pulkam, tahu-tahu upload foto sama cewek. Yang username Instagramnya Jejepangan."

"Oh..." Pemuda itu langsung mengerti cewek mana yang dimaksud oleh Amara. Riak bingung di wajahnyanya sirna, berganti dengan raut lega. "Itu mah teman aku. Kenal di game. Itu juga first meet, sih."

"Teman tapi mesra luar biasa, ya..."

"Kok gitu?"

"Iya, setiap hari saling tag. UWU banget kelihatannya."

"Kenapa reaksi kamu kayak orang cemburu gitu, sih?" goda Esa sambil menoel pipi Amara yang kemudian dibalas dengan delikan galak oleh perempuan tersebut. Dengan cepat, Esa mengunci tangannya di sisi tubuh. "Tapi beneran cuma teman, dan kami pun udah nggak pernah tukar kabar lagi."

"Bohong banget," cibir Amara dengan sebelah sudut bibir terangkat tinggi. "Baru juga beberapa hari yang lalu saling tag di Instagram. Eh, astaga! Berarti sekarang aku lagi jalan sama cowok orang! Takut banget lho..." Perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan, dan memasang reaksi takut yang sengaja dibuat-buat.

"Kita juga bisa kayak gitu kalau kamu mau," kata Esa sambil menahan lengan Amara.

"Sorry, I'm not that type of girl." Disingkirkan tangan Esa dari lengannya dengan sekali tepis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi Hello, Humble!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang