𝕸𝖞 𝕭𝖔𝖞𝖋𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉 𝖎𝖘(𝖓𝖔𝖙) 𝕻𝖘𝖞𝖈𝖍𝖔𝖕𝖆𝖙𝖍 [END] ✅

part 20 - pulang

Don't Forget to Vote and Comment Please 💜

Let's get read ❣️

𝕸𝖞 𝕭𝖔𝖞𝖋𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉 𝖎𝖘(𝖓𝖔𝖙) 𝕻𝖘𝖞𝖈𝖍𝖔𝖕𝖆𝖙𝖍

"Apa kau sedang memikirkan tentang Sana?" tanya Rachael saat melihat Suga hanya melamun di ranjang nya, bahkan Suga tak menyadari keberadaan nya.

Suga menoleh kesamping dan tersenyum tipis pada Rachael, "dimana Jihoon?"

"Sedang ke kantin bersama Namjoon. Kau belum menjawab pertanyaan ku, Suga," ucap Rachael.

Suga mengangguk, "aku selalu memikirkannya, El. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana perasaan Jungkook sekarang. Ia harus berpura-pura tidak tahu atas apa yang telah menimpa Sana."

"Kita harus membantu mereka, Suga," ucap Rachael yang juga disetujui oleh Suga.

"Kalau begitu cepatlah pulih, bagaimana kau akan membantu Jungkook dan Sana sedangkan kau sendiri hanya bisa berbaring disini," ucap Rachael.

Suga tersenyum, ia lalu mencubit kedua pipi Rachael, "kalau begitu buat aku sembuh."

"Apa? Kau pikir aku dokter?"

Suga menggelengkan kepalanya, "kau memang bukan dokter. Kau itu adalah obatku."

"Gombal," ucap Rachael dengan pipi yang mulai memerah.

Suga menggeser posisi nya, "kemarilah, aku ingin berduaan dengan mu."

"Kita dirumah sakit, Suga."

"Memang nya kenapa? Apa aku tidak boleh berduaan dengan kekasih ku sendiri?"

"Bagaimana kalau Jihoon tiba-tiba masuk?"

"Lalu? Memang kenapa kalau Jihoon tiba-tiba masuk?" ucap Suga kebingungan, namun tak lama ia mulai mengerti tentang apa yang dipikirkan oleh Rachael. Hal itu lantas membuka Suga terkekeh, "astaga sayang, apa yang kau pikirkan? Aku hanya ingin duduk berdua bersama mu disini, itu saja."

Mendengar itu Rachael langsung merutuki dirinya sendiri, hal kotor apa yang kau pikirkan, El, batinnya.

"Kemarilah, aku tidak akan berbuat apa-apa," ucap Suga lalu menarik Rachael agar duduk disebelah nya. Setelah itu Suga merebahkan kepalanya di bahu Rachael, ia juga menggenggam tangan kanan Rachael dengan erat, "sudah lama aku merindukan hal seperti ini. Duduk berdua bersama mu, menggenggam tangan mu, aku merindukan semua itu," ucap Suga.

Rachael tersenyum, sama seperti Suga, ia juga merindukan hal-hal kecil yang selalu mereka lakukan berdua.

"Kau tau, El, sejak kepergian mu tak pernah sedetikpun aku tidak merindukan. Rasa rindu itu selalu menghantui disetiap langkah ku," ucap Suga sedangkan Rachael memilih untuk diam dan mendengarkan isi hati Suga.

"Aku sangat merindukanmu. Saat orang lain mengatakan bahwa kau sudah tiada, aku tidak pernah mempercayainya itu, aku selalu meyakinkan diriku sendiri bahwa kau akan kembali menemuiku, memeluk dan mencintaiku lagi," ucap Suga.

"Tapi Suga--- bagaimana jika aku tidak pernah datang? Bagaimana jika seandainya aku tidak akan pernah menemuimu lagi?" tanya Rachael.

"Tidak ada pilihan lain, aku akan tetap menunggumu sampai ajal ku tiba. Bukankah sudah pernah ku katakan, tidak akan ada yang bisa memisahkan kita sekalipun itu kematian."

Rachael tersenyum, ia merasa bersyukur karena Tuhan kembali mempertemukan nya dengan Suga. Bahkan Suga masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu. Suga masih tetap dan akan selalu mencintai nya, sama seperti yang Rachael lakukan.