{28}

112K 9.4K 315
                                        

"Kalian berdua kenal sama wanita itu?" tanya Syifa yang melihat ekspresi Gus Faqih dan Yuda seperti terkejut setelah melihat gambar wanita yang dikirim Hasbi tadi.

Keduanya malah saling menatap dan diam tidak menjawab pertanyaan Syifa entah apa yang diketahui dan di sembunyikan keduanya, Syifa geram dengan keduanya karena tidak menjawab pertanyanya itu.

"Kenapa kalian malah diem, jawab dong!" ucap Syifa lagi.

"Aku suka keributan, ada apa nich?" ucap Hasbi.

"DIEM DULU BOCIL!" peringat Syifa dengan tatapan tajamnya.

"Kita keluar aja yuk dari obrolan videonya Bi ngeri banget nih obrolan orang dewasa," ucap Aisyah pada Hasbi.

Hasbi hanya mengangguk, lalu keduanya mematikan sambungan telepon itu, Syifa masih menunggu jawaban atas pertanyaannya keduanya masih diam Syifa jadi semakin penasaran apa yang mereka ketahui tentang wanita itu.

"Hmm dia itu cewek yang ngejer-ngejer Faqih dulu waktu kuliah," jawab Yuda yang langsung mendapat tatapan tajam dari Gus Faqih.

"Hah maksudnya? Kalian berdua dulu kuliah di Pesantren Gontor yang isinya hanya laki-laki kenapa bisa kalian kenal sama cewek itu?"

Saat Yuda membuka mulutnya untuk berbicara lagi Gus Faqih malah menekan tombol merah mematikan sambungan telepon itu.

"Ihh Gus kok dimatiin sih kak Yuda belum selesai ngomong," ucap Syifa sambil memukul-mukul lengan Gus Faqih yang melingkar diperutnya karena posisinya masih sama Syifa duduk dipangkuan suaminya.

"Ga usah dengerin Yuda, kita tidur aja!" ujar Gus Faqih yang semakin mengeratkan pelukannya dan menaruh dagunya di pundak Syifa.

"Ga mau! sebelum Gusnya cerita tentang tadi Syifa ga akan tidur!"

Gus Faqih tidak menjawab ataupun berkata lagi, ia malah mengangkat tubuh istrinya, Syifa yang merasa takut akan terjatuh langsung mengalungkan lengannya ke leher Gus Faqih, lalu suaminya itu menurunkannya di atas ranjang, setelah itu membuka pelan kerudung Syifa.

"Tidur! besok aja ceritanya," ucap Gus Faqih lalu mencium kening istrinya setelah itu melangkah ke ranjang sebelah kiri untuk berbaring di samping Syifa.

Syifa mendekat ke suaminya saat Gus Faqih sudah berbaring disampingnya, "Ayo dong Gus cerita! jangan buat Syifa penasaran gini," ucap Syifa.

"Saya udah bilang besok aja Syifa ceritanya, sekarang waktunya tidur jangan berisik nanti Hamzah bangun!"

Syifa tidak berkata lagi ia malah menjauhkan diri dari Gus Faqih lalu merubah posisi tidurnya membelakangi suaminya, ia kesal mengapa suaminya itu tidak mau bercerita? ada apa dengan wanita itu? sampai Gus Faqih merahasiakan darinya.

"Yakin bisa tidur ga meluk saya?" ucap Gus Faqih.

"Yakin," jawab Syifa ketus. Dia harus bisa tidur tanpa memeluk suaminya itu walaupun sepertinya akan sulit.

Ia melirik ke arah suaminya yang tertidur dengan posisi miring menghadapnya, Syifa berdecak sebal bukannya merayu istrinya  Gus Faqih malah tertidur pulas dengan tenang, ia pun mecoba untuk tertidur memejamkan matanya namun tetap tidak bisa, ia masih memikirkan hal tadi yang membuatnya penasaran ditambah tidur tidak memeluk atau di peluk Gus Faqih.

Gus Faqih yang memang belum benar-benar tertidur merasakan pergerakan istrinya yang sejak tadi tidak bisa diam seperti cacing kepanasan, guling kanan guling kiri sekali-kali Syifa menarik selimutnya, tidak ada cara lain ia harus memeluk istrinya itu agar diam.

Ia bergeser pelan mendekati Syifa agar istrinya itu tidak sadar dengan pergerakannya, saat sudah sangat dekat Gus Faqih langsung memeluk istrinya dari belakang, saat merasakan pelukan itu Syifa berusaha melepaskan pelukan suaminya namun Gus Faqih malah menahannya kuat.

GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang