Bel masuk sudah berbunyi. Di dalam kelas XII IA-1 kini seluruh siswa-siswi tengah mengerjakan bab awal pelajaran Fisika yang 30 menit lalu sudah di jelaskan oleh Pak Kudus.
Pak Kudus—guru Fisika favorit kalangan kelas XII IA. Cara beliau mengajar memiliki nilai keunikan tersendiri. Tak hanya materi dan soal saja yang beliau ajarkan, tapi praktik juga berjalan. Seperti saat ini baru mulai masuk bab pertama, pertemuan minggu depan sudah di ajak untuk memulai praktik.
Tak seperti guru kebanyakan yang hanya mengandalkan materi dan soal. Pak Kudus tidak ingin siswa-siswi hanya berkutat dengan materi tapi tak ada imajinasi untuk mempraktikkan materi itu secara langsung. Mengerti saja tidak cukup jika tidak di barengi dengan mencari tahu.
Maka dari itu, Pak Kudus meyakinkan kepada seluruh siswa-siswi bahwa Fisika adalah ilmu yang menyenangkan. Dan beliau berhasil membuktikan.
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari fenomena alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis matematis.
Bab pertama yang Pak Kudus ajarkan adalah Rangkaian Listrik Searah.
Hukum Ohm. Salah satu hukum dasar dalam elektronika adalah hukum Ohm. Hukum ini di temukan oleh ahli fisika dan matematika asal Jerman bernama George Simon Ohm. George Simon Ohm memublikasikan hukum Ohm tersebut pada paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Mencakup berbagai materi yang di bahas pada bab pertama, yaitu Rangkaian Elektronik dan Hukum Kirchhoff.
Bab pertama di bahas dan di selesaikan tuntas secara materi dan pengerjaan soal. Praktik akan di laksanakan di pertemuan berikutnya.
Ivan berbalik setengah badan ke kiri, hanya menolehkan kepala di sela-sela mengerjakan soal. Mengingat kejadian saat istirahat tadi membuatnya penasaran bagaimana kelanjutan dan apa keputusan guru BK. "Zan, urusan sama BK udah beres?" tanya Ivan sedikit mengecilkan suaranya.
"Udah." Arzan menjawab singkat. Arah pandang cowok itu fokus membaca soal.
"Gak kena sanksi kan?"
"Kena poin."
Ivan menghela napas lega. "Untung aja. Lega gue dengarnya."
Sempat panik karena ia tahu jika Emily terkena masalah sampai melibatkan fisik tandanya tidak aman. Tidak hanya memberatkan Arzan, tapi juga memberatkan empat dari mereka. Mereka juga menganggap Emily sebagai adik perempuan mereka. Oleh karena itu mereka tidak terima jika gadis itu di ganggu apalagi di rumorkan yang menimbulkan fitnah satu sekolah.
"Untung kita cuma lerai mereka gak ikutan berantem. Kalau terlibat bisa-bisa kena satu kena semua. Apa kata Mami kalau gue masuk BK?" Davi berkata. Cowok itu duduk di bangku sebelah Ivan.
"Kalau pun kita masuk BK selagi kita menyelamatkan dari pertengkaran karena rumor yang gak benar gak ada salahnya kok. Setidaknya kita membela hal yang benar, bukan yang salah." sahut Damian. Cowok itu duduk di bangku sebelah Lio samping kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fell in love in the 101st Study room
Novela JuvenilARZANELLA ; Arzan & Bella Mengibaratkan hidup dengan seni menjadi suatu kunci kehidupan yang membuat siapapun yang berpikiran demikian akan di kelilingi oleh rasa syukur di setiap langkahnya. Tapi, mengibaratkan hidup dengan seni ternyata tak semuda...