Ariel Lavonka, sibuk mencari sebuah flashdisk di tas selempangnya selama beberapa menit. Tangannya tidak bisa menggapai benda kecil itu sampai sekarang.
" Gue bisa ketinggalan pesawat, tapi gue juga bakal mati kalo sampek tuh flashdisk ilang " mencebik kesal.
" Nona "
Kegiataan Ariel berhenti saat seorang pramugari menyapanya, ternyata dirinya sudah berjalan di depan pintu pesawat.
" Boleh saya cek tiketnya? "
Ariel menyerahkan selembar kertas di tangannya, beserta paspor lalu kemudian wanita cantik di depannya menyuruhnya segera memasuki pesawat.
Seorang Ariel, gadis cantik yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Spanyol karena tuntutan bos killer-nya.
Suasana pesawat ini lebih sepi, namun juga mewah. Apa bosnya memesan kelas bisnis?
💌
Pesawat telah meninggalkan Bandara. Ariel tidak pernah terbang sebelumnya, gadis itu mengedarkan pandangan, mencari seseorang yang bisa membantunya.
" Excuse me! "
" Iya Nona? "
" Aku butuh minum " ucap Ariel. Gadis itu benar sangat gugup, duduknya kaku.
Menunggu beberapa menit, seseorang datang membawa segelas air putih diatas nampan berwarna emas mengkilat. Ariel sedikit bernapas lega saat melihat kedatangannya.
" Apa masih lama mendaratnya? " Tanya Ariel.
" Tiga puluh menit lagi Nona "
" Oke "
Pramugara itu pergi, Ariel menenggak air putih yang ia pesan dalam satu detik. Kembali mengedarkan pandangan, kenapa sangat sepi di sini, Ariel berinisiatif memeriksa bagian lain.
Berjalan perlahan ke bagian belakang. Matanya meneliti setiap bagian pesawat, menyentuhnya penuh kagum. Bagaimana bosnya begitu perhatian dengan Ariel, memilih kelas atas hanya untuk karyawan seperti dirinya.
" Siapa kau?! "
Ariel terlonjak kaget, matanya membelalak. Melihat beberapa pria memakai setelan jas formal menatap ke arahnya.
" Kalian siapa? "
Seseorang berdiri, menatap Ariel sangat tajam. Auranya tidak suka.
" Ini pesawatku "
Ariel mengedarkan pandangan lagi, mengingat keanehan yang sudah dirasakan dari pertama dirinya masuk.
" Jawab!! "
Ariel tersentak, dia takut. Sungguh, mereka menatap penuh tidak suka padanya. Tapi bagaimana dia keluar dari sini.
" Aa, aku,, "
Pria itu mencengkram lengannya, Ariel merasakan denyutan saat cengkraman di lengannya semakin mengerat.
" Ariel " ucap Ariel, wajahnya menunduk, takut.
" Kalian mengenalnya? " Pria itu menoleh ke arah belakang, seluruh ajudannya menggeleng. Kembali menatap Ariel penuh kemarahan.
" Kau sudah disini, dan tidak akan bisa keluar " ucap Bara.
Bara Alexandro, mafia kelas kakap yang sedang melakukan perjalanan menuju salah satu mansion mewahnya di Spanyol.
" Pak Bara, lepaskan saja "
Ariel menyimak. Cengkraman Bara masih melekat kuat di lengan putihnya.
" Jangan biarkan siapapun pergi " ucap Bara pada Geo, salah satu ajudannya. Geo mengangguk, menatap penuh kagum pada kecantikan Ariel.
Wajah datar Bara membuat Geo seketika gemetar ketakutan. Bara melepaskan cengkramannya, kembali duduk di kursinya.
" Duduk di sampingku "
Ariel gelagapan, raut wajahnya ketakutan, dirinya seperti dikepung para penjahat kelas kakap. Memang benar.
" Cepat!! " Bentak Bara, beberapa ajudannya berdiri, mendorong Ariel untuk duduk di sisi Bara. Ariel terhuyung, hampir tersungkur ke depan sebelum Bara berhasil memegang bagian perutnya.
" Terima kasih " ucap Ariel sangat rendah. Gadis itu duduk penuh ketakutan. Mendekap tas selempangnya erat dalam dada.
Semua orang menatap Ariel, tidak dengan Bara. Pria itu menghadap ke depan.
💌
Spanyol. Negara penuh kontroversi yang membuat Ariel harus bertemu dengan mimpi buruk.
Bara menggandengnya kasar, Bara membawanya ke sebuah mansion mewah. Ariel sempat dibuat terpesona oleh indahnya tatanan klasik mansion pria itu. Dia orang kaya, meski begitu Ariel tetap waspada.
Semua ajudan Bara berjalan ke arah lain, lebih tepatnya ke bagian belakang mansion. Sedangkan dirinya, entah ditarik kemana oleh Bara.
" Duduk " setibanya di ruang tamu. Bara menyentak Ariel kasar.
Ariel mengedarkan pandangan, meski sedikit lega karena perjalanan di pesawat sudah berakhir. Dirinya masih saja terjebak dalam mansion mewah dan misterius ini.
" Om "
" Apa!? "
Ariel panik " Maksud saya, Tuan "
Bara sedikit melunak. Mengangkat sebelah alisnya, seolah meminta Ariel melanjutkan.
" Saya kesini untuk kerja, boleh saya pergi? "
" Tidak! " Bara berjalan mendekat, sangat cepat sampai Ariel memundurkan tubuhnya di sofa. Pria itu mencengkram lengannya lagi, masih sangat sakit seperti sebelumnya. Dan tanpa persetujuan, mendaratkan bibirnya pada bibir Ariel, melumatnya panas.
Tangannya bergerilya mendekap tubuh Ariel lebih dekat, tidak ada jarak sedikitpun diantara mereka. Bara melumatnya, mencium penuh afeksi pada gadis yang pertama kali ia temui.
Ariel mencoba berontak, kekuatannya dikerahkan.
" Emmmmmm!! " Ariel berusaha melepas ciuman Bara yang melumatnya penuh kemarahan. Gadis itu mendorongnya, menampar pipi pria di depannya.
" Stop!! " cegah Ariel saat Bara mau menciumnya lagi, kali ini pria itu tidak membantah. Beranjak menjauh dari Ariel, menyisakan gadis itu yang menangis penuh amarah dan ketakutan karena perbuatannya.
" Brengsek! "

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Pembangkang
Romance𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚕𝚎𝚍𝚘𝚛𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝙰𝚛𝚒𝚎𝚕 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚎𝚋𝚊𝚔 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚠𝚊𝚝 𝚙𝚛𝚒𝚋𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐. 𝚃𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎 𝚂𝚙𝚊𝚗𝚢𝚘𝚕, 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚒𝚖𝚙𝚒 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝙰𝚛𝚒𝚎𝚕, 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚛𝚝...