Semburat Luka

0 0 0
                                    

Aku masih disini...
Merasakan sakit perih sendiri...
Bibirku tersenyum tapi hatiku masih menangis...

Sungguh aku sudah bersungguh-sungguh melupakan mu
Namun beberapa hal terus menghantuiku...
Harusnya dulu aku punya satu saja alasan membencimu
Agar saat kau tinggalkan aku,
Akan lebih muda melupakanmu...

Kamu tau seluruh waktuku
Hanya ku habiskan untuk mengingatmu, tanpa Jedah
Hingga bukan hanya jiwaku yang lemah tapi juga ragaku

Kenapa kau patri luka ini begitu dalam tuan....
Sedangkan kau sama sekali tidak pernah memberi penawar...
Kamu sibuk tertawa dan bercanda bersama yang lainnya
Sementara kamu biarkan luka ini semakin menganga...
Aku jerah aku lelah...
Peluklah aku Tuhan aku tidak ingin cinta dari siapapun lagi kecuali cintaMu....

Semburat luka di antara senja merah...
Tak mampu ku genggam engkau kembali meskipun dekatnya
Kebencianmu mengalahkan tulus ku mencintai mu....

Aku kalah Tuan, tak dapat ku menangkan hatimu meski bertahun-tahun aku bersamamu
Aku kalah dengan dia yang bisa menghadirkan mu tawa
Meskipun baru Minggu lalu kau jumpa

Aku menyerah Tuan sebab aku tahu bertahan denganmu membunuh ku
Tetap memaksakan hatiku untukmu hanya membuat nya jadi abu ....

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang