15. UNTUNG GA BERANTEM.
****
NARA menyapu rumah dengan tenang, sesekali melihat Kian yang menonton film pingun kesayangannya dengan fokus.
Sudah menunjukkan pukul setengah lima, dan Genta belum ada memberi kabar selama ini.
Ting
"Ama ata yang kacih pecan," ucap Kian memberitahu.
"Bentar"
Kak Aletta
Nara woy
Radipta ada disana kagaww?Nara sedikit mengernyit melihat pesan dari kakak kelasnya dulu, pacarnya Radipta. Tumben sekali dia nge chat, biasanya langsung nelfon.
Anara
KagaKak Aletta
Yawdeh, lo besok pergi acara kawinan Laskar kagaww yeew?Anara
Pergi. Kak Ale gimana?Kak Aletta
Pergi pastii dungg yaww
Mau nyari makan gratis.
Yawdeh, bye parkitiw!Nara mendengus dengan jempol mengetik balasan pesan terakhir dari Aletta.
Gadis itu sangat unik, pun mengingatkan Nara pada teman teman Genta yang hobi mencari gratisan, apalagi Nathan.
"Ama" panggil Kian mendekat, ia mendudukkan dirinya pada Nara yang selonjoran "Tian apel, au tidul"
"Loh kan belum makan Kin" kata Nara "Gimana kalau Kian makan dulu aja? Papa masih lama pulangnya,"
"Tapi Tian au unggu Apa, makan baleng."
"Yaudin. Tunggu sini"
"Letih unggu Apa, au tidul dulu aja,"
Nara menghela napas kasar setelahnya "Tunggu sini, Mama masukin makanan ke dalam tudung saji dulu,"
"Oteyy"
****
"Iya, aku udah sampe."
"Hmm, di tempat biasa,"
Samar samar terdengar suara dari arah Balkon kamar, Nara sedikit mengernyitkan dahi melihat siluet seseorang disana.
"Genta? Ngomong sama siapa?"
"Masa ngomong sendiri?" Lanjutnya
Ceklek
Pintu balkon terbuka, Genta yang masih memakai kemeja terlihat bingung menatap Nara, lalu berlalu kedalam kamar mandi.
"Kamu pulangnya kenapa malam begini?"
Genta berhenti melangkah "Kerja Nar"
"Tapi tadi kamu bilang ga bakal lama,"
"Ck namanya juga kerja, ga bisa di prediksi."
Nara melirik sinis pada laki laki didepannya "Sok sok an, kerja di bengkel juga,"
"Lo ngerendahin bengkel gue?" Sewot Genta, enak saja pikirnya.
Nara terlihat tidak terima di tempatnya "Kok malah kamu yang kesal?!"
"Nar, gue cape baru pulang" Genta menghela napas gusar "Dari pada ribut mending lo lanjut tidur"
"Aku ga mau ribut, aku cuma nanya"
"Lo nanya, tapi kayak mau nagih hutang dodol,"
"Ya udah kamu aja yang nagih hutang dodol, kan enak tuh,"
Genta melotot tidak terima "Beda dodol anjir,"
"GENTA!"
"Apa lagi?" Tanya Genta terlihat ogah ogah an.
"Bener bener ga habis pikir aku sama kamu!"
"Yaudah, ga usah dipikirin"
Setelah mengatakan itu, Genta berlalu dari sana tanpa peduli pada Nara yang sudah memerah emosi.
Sungguh, Nara bukannya terlalu peduli pada Genta.
Mau Genta pulang pagi kek, siang kek, sore kek atau ga pulang sama sekali, Nara ikhlas. Tapi ini sudah beda. Kian sedari tadi menunggu papanya pulang untuk makan malam bersama sesuai janji pria itu.
Tapi sudah tengah malam, laki laki itu juga belum pulang, sampai Kian tertidur tanpa makan. Padahal balita itu bilang dia lapar.
"Anjing lo Gentala" umpat Nara kasar.
"GUE DENGER" Teriak Genta dari dalam, yang membuat Nara berancang ancang mendobrak pintu kamar mandi.
"GUE GA PEDULI, BANGSUL!"
*****
TERIMA KASIH 💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMANTARA
RandomTentang Gentala Alfian, seorang laki laki dengan berbagai sifat yang tidak bisa dibaca. Terkadang berubah menjadi begitu hangat, namun bisa menjadi tidak tersentuh. Dan takdir mempertemukannya dengan Anara Jeyna Serra, dalam hubungan Suami istri kar...