[⚠️ B X B / MPREG ]
Bbangnyu, Jukyu, Sunric, MilCob!slight broken SangCob
Kisah tentang manusia yang bertahan hidup ditengah-tengah maraknya virus dan zombie yang berkeliaran
Selamat perjalanan Sunwoo menceritakan apa yang diceritakan Jacob padanya saat menunggu Eric, Younghoon dan Chanhee bersiap.
Younghoon benar-benar emosi saat itu juga. Karena bagaimana bisa ada orang yang berusaha mengkhianati mereka?
"Aku tidak tau, yang pasti orang itu sudah paham seluk beluk rumah..... Karena pintu yang di maksud Jacob Hyung adalah pintu persembunyian untuk kabur...." Ujar Sunwoo.
Suasana mendadak mencekam.
Karena para mayat hidup mendadak agresif berlari ke arah yang berlawanan dengan mereka.
Tepatnya berlari ke arah rumah milik keluarga Kim.
"Apakah di rumah, masih tersedia kendaraan?" Tanya Eric.
Sunwoo mengangguk.
"Aku sudah berpesan kepada ayahmu untuk mengangkut warga yang lain dan pelayan yang ada untuk pergi ke pos yang disediakan oleh pemerintah...." Ujar Sunwoo.
Eric menghela. Setidaknya dia tau orang tuanya bisa kabur dari tempat itu.
"Jadi ke mana kita, bung?" Tanya Sunwoo.
"Ke desa pinggir kota, semoga kita bisa menemukan selain zombie...." Ujar Younghoon.
Akhirnya Sunwoo pun mengambil arah di mana desa yang dekat dengan pegunungan.
. . . . . . . . . . . . . .
Mereka sampai di desa pertama, desa tersebut sudah di kuasai oleh para zombie.
Akhirnya mereka pun membakar desa tersebut bersama para zombie.
Younghoon pun memberikan tanda di gapura desa tersebut silang berwarna merah.
Akhirnya mereka berjalan ke desa kedua, desa itu cukup memprihatinkan. Dengan cepat mereka membersihkan desa tersebut dan mencari warga yang selamat.
Yang tersisa hanyalah orang-orang yang bersembunyi di ruang bawah tanah.
Dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal sampai pemerintah menjemput mereka.
Tetapi sepertinya cukup sulit karena rata-rata yang selamat adalah imigran gelap, tetapi di saat seperti ini Younghoon menggunakan keuntungannya.
"Tu-tuan...." Panggil seorang nenek sambil menggandeng seorang anak kecil seusia Jaehyuk.
"Iya apa Nek?" Tanya Jacob.
"Bisakah bawa cucu saya pergi dari sini?" Tanya Nenek tersebut.
Jacob cukup kaget mendengar perkataan sang Nenek.
"Sebentar ya nek, cucu nenek akan diperiksa oleh teman-teman saya dulu..." Ujar Jacob.
Bukan ingin menyinggung sang nenek tetapi dirinya juga berusaha melindungi anaknya. Makanya tidak sembarang orang bisa dia bawa, walaupun hati kecil Jacob ingin membawa anak itu.
"Baiklah nak, Asahi-kun memang nampak pucat tetapi sebenarnya dia adalah anak yang kuat..." Ujar sang nenek.
Younghoon yang memang seorang lulusan dokter akhirnya mengambil alih untuk memeriksa cucu dari nenek tersebut.
Setelah melakukan cek dari tubuh ternyata memang dia tidak ada bekas gigitan atau menunjukkan gejala zombie.
Akhirnya Asahi bisa ikut bersama mereka.
Di depan gapura desa, Younghoon memberikan simbol kuning dengan panah ke arah bawah.
Jacob pun meminta Hakyeon memberikan kardus pasokan makanan untuk warga yang tersisa bertahan hidup beberapa hari sampai pihak pemerintah menjemput mereka.
"Ayooo kita lanjutkan perjalanan....." Ujar Younghoon.
"Apakah kalian tidak lelah?" Tanya Eric.
"Ada yang ingin aku cari tau, di sekitar sini ada laboratorium milik keluargaku..." Ujar Younghoon.
Akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan menuju sebuah gedung kecil yang cukup tidak terawat.
Younghoon dan Chanhee meminta izin untuk masuk ke gedung tersebut.
Tentu saja di temani Juyeon dan Changmin.
Sebelumnya mereka mengambil sampel darah milih Asahi, anak kecil itu awalnya ketakutan. Tetapi Jaehyuk berusaha meyakinkan Asahi bahwa itu untuk keselamatan kita semua.
Akhirnya Asahi pun pasrah saat darahnya diambil.
Jacob membiarkan Asahi tidur di pangkuan sekarang karena darah yang diambil cukup banyak.
Sedangkan Jaehyuk anteng di gendongan Hyunjae.
Kevin dan Hakyeon menyiapkan makanan untuk mereka sedangkan Sunwoo dan Eric berjaga di sekeliling.
"Kapan kita bisa hidup damai lagi?" Tanya Eric.
"Sampai kita menemukan obat dari penyakitnya ini...." Ujar Sunwoo.
. . . . . . . . . . . . .
TBC
Temen perjalanannya Jaehyuk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.