2. Tanggung Jawab Menyebalkan

1K 141 46
                                    

Jangan lupa follow ruanghalu21

🌟🌟🌟

Jangan lupa vote fan komen sebelum baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote fan komen sebelum baca!

Selamat membaca🖤
Spam komen disini guyss!

🌟🌟🌟

Mayra tidak tau pagi ini sudah pukul berapa, yang pasti dia masih mengantuk sekali. Niatnya sebelum pulang semalam sih mau tidur sampai siang karena jadwalnya hari ini masih pukul satu nanti, akan tetapi di pagi buta yang ia tau sekarang masih agak gelap, suara ponselnya terus berbunyi menganggu ketenangannya.

Dalam kepala, dia bertanya-tanya sebenarnya siapa yang berani sekali menganggu tidur indahnya? Apakah sudah bosan hidup, eh? Mau dia serang pakai jurus beladirinya langsung atau gimana supaya langsung bertemu dengan Tuhan?

Mengerang keras diatas kasur, Mayra mencari ponselnya yang entah terselip dimana tapi suaranya memekakan telinga. Keras sekali, seperti toak masjid saja.

"Bangsat! Dimana sih!?"

Masih pagi, masih ngantuk, di ganggu pula. Sisi bar-barnya tentu saja dengan tidak sengaja akan keluar.

"Argh!!!" kesalnya seraya berguling ke kiri. Seketika matanya langsung mendelik saat melihat ternyata ponsel tersebut tertimpa dirinya. "Kenapa gak ngomong kalo di bawah gue!?" sengutnya kesal.

Mengacak rambut sebentar, Mayra mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya pagi buta ini. Jika bukan suatu hal yang penting, akan Mayra pastikan orang itu tinggal nama. Sungguh, dia teramat kesal.
Dan, semakin kesal pula saat tau siapa yang menghubunginya.

Reanjing calling....

Dengan emosi meletup-letup Mayra mengangkat panggilannya, dia sudah siap menyemprot cowok gila itu.

"Hallo—"

"Mau apa sih!? Lo gak tau kalo ini masih pagi buta! Ganggu banget mimpi indah gue!" serunya menyela tanpa mendengar kalimat sapaan dari ujung sana.

"Buset, galak amat calon pacar."

"Plis ini masih pagi gak usah ngehalu, gak usah buat gue darah tinggi, dan gak usah buat gue nekat kesana buat nonjok lo!"

Suara Mayra masih sedikit serak, maklum dia baru bangun. Tapi di karenakan masih mengantuk dan kesal, dia sudah mengeluarkan banyak energi untuk berteriak pada sosok menyebalkan diujung sana.

Development Of Love; 365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang