9 🥀 Kisah Nikmat Preman Bayaran

29.1K 455 34
                                    

🔞

ARIS jadi merasa bersalah dengan Aldi, kalau saja ia tak meminta pergi ke toilet mungkin kejadian mengerikan itu tak akan terjadi!

Sekarang Aris sendirian di depan UGD menunggui Aldi yang sedang berjuang melewati masa kritisnya akibat tikaman pada perutnya yang cukup dalam!

Aris sudah mencoba menghubungi Jaya kakak iparnya, tapi sial sekali Jaya tak mengangkat telpon yang masuk, WA dari Aris juga cuma centang 2, sampai rasanya Aris kepengen membanting HPnya ke lantai Rumah Sakit! Tapi ia tak melakukannya karena sayang, nanti rusak siapa yang mau beliin HP baru lagi!?

"Lagi ngapain sih, pasti lagi enak-enakkan sama Mba Dini? Dapet berapa ronde mereka?" gerutu Aris dengan meledak-ledak saking kesal bercampur panik, sampai ia ditegur sama Perawat Rumah Sakit berbadan subur yang lagi lewat di depan Aris,
"Jangan berisik ya Mas, ini Rumah Sakit, dan di depan UGD juga!" ujar Perawat itu memperingatkan Aris sambil lalu, Aris tak menanggapinya! Dan malah merasa bodo amat!
Ia mencoba menelepon Jaya lagi, tapi sama saja, seperti lagi menghubungi Pejabat, gak pernah nyaut!

Tentu saja Jaya tak tau ada belasan missed call dan rentetan pesan dari Aris, orang dia lagi saling memeluk mesra dengan Regi abangnya sendiri...
Jaya terkulai di sofa bersama Regi dengan sama-sama dilumuri kepuasan usai beradu Pedang dengan tambahan pprs dari Regi pula, membuat keduanya jadi tertidur pulas tak ingat apapun lagi...

Jam 3 pagi usai penyelamatan Aldi yang menguras energi dari tim Dokter di UGD, Aris diberitahu bahwa temannya yang dilarikan ke RS tadi sudah melewati masa kritisnya!

"Kondisinya sudah stabil, tapi masih perlu diobservasi lagi sebelum dipindahkan ke kamar rawat!" ujar Dokter Bedah dengan ramah pada Aris yang jadi lega sekaligus mengubur kegelisahannya dengan keadaan Aldi tadi!

"Ohya Mas bisa urus administrasinya dulu sebelum penanganan pasien lebih lanjut!" imbuh si Dokter yang masih muda dan enerjik dengan memperhatikan Aris yang nampak lelah dan agak pucat!

Nah ini yang bagian paling sulitnya! Pembayaran buat pasien yang masuk, dan Aris cuma bawa uang pas-pasan! Dia kan buka Jaya yang bergelimang materi, walaupun Aris kerap kali diberikan uang jajan sebagai tanda rasa sayang Jaya padanya...

"Baiklah Dok, saya akan mengurus administrasinya..." balas Aris dengan termenung bingung, tapi di sisi lain ia juga lega karena Aldi berhasil diselamatkan....
🥀

(Bandi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bandi)

Di sebuah rumah kontrakan yang dihuni 3orang pria yang kesemuanya preman bayaran, Arman telungkup dengan diobati luka di kepalanya sama Rizki dan Bandi.

Arman tak mengenakan baju karena rumah kontrakan mereka yang panas biarpun sudah menjelang shubuh, membuat Rizki serta Bandi jadi sange, padahal mereka semua laki-laki straight, tapi ngaceng juga jika ada salah satu dari mereka yang menampangkan lekuk tubuhnya!
Mungkin karena mereka semua juga sering main tak hanya sama perempuan malam, tapi juga menikmati bool sempit milik laki-laki!

GAIRAH KAKAK IPAR (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang