06.

906 151 12
                                    


Danniel terbangun dari tidurnya, alangkah terkejutnya dia ketika melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 09:00 pagi. Danniel dengan segenap jiwanya langsung melompat turun dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi

"BANGSAT TELAT NIH TELAT" ucap Danniel

"Anjing, alarm pengkhianat. Udah gue setel jam 6 kenapa ga nyala dah"

Hari Danniel diawali dengan kehectican luar biasa akibat alarm ponselnya yang tidak berdering sehingga membuatnya terlambat untuk menghadiri jumpa pers bersama beberapa koleganya yang berasal dari luar negeri

"Yosh, can u help me?" ucap Danniel saat Yoshua mengangkat telefon darinya

"Kumpulin anak-anak dirumah gue jam 8 malem. Ada sesuatu yang harus gue bicarain about T'195" tambahnya kemudian mematikan sambungan telefonnya tanpa menunggu balasan dari Yoshua

"Okay Danny, time to work" Danniel masuk ke dalam mobil putih miliknya dan melaju ke arah kantor yang sudah 2 tahun dia bangun

Danniel tiba di kantornya pada pukul 10:15. Kehadirannya langsung mendapat sambutan oleh para karyawannya. Danniel terkenal sebagai boss yang sangat santai namun bertanggung jawab dengan setiap keputusannya

"What up?" sapa Danniel pada sekretarisnya yang setia menunggu kedatangannya di depan ruangan

"Fine as usual" jawab pemuda yang sudah 1,5 tahun menemani karirnya itu

"Jadi hari ini ada rapat dimana?"

"Baik pak, jadi hari ini anda diundang untuk acara makan malam bersama salah satu klien dari Russia, sementara sore hari ini bapak harus menghadiri pertemuan dengan para klien yang memegang proyek bapak" jelasnya

"Okay, go out. Gue mau ngecheck file-file dulu" perintah Danniel yang diangguki pemuda itu sebelum meninggalkan ruangannya

"Huft..."

"It's so damn hard. I hope Jerico is here and help me with this shit" Danniel memijat keningnya yang mulai terasa pening setelah membaca tumpukan berkas dihadapannya

"Stop thinking about Jerico dumbass" ucap Danniel setelah menyadari bahwa dia memikirkan Jerico

Ponsel Danniel berdering ditengah kegiatannya membaca berkas-berkas. Danniel pun langsung mengambil ponselnya yang menunjukkan nama "Jerico" dilayarnya

"Panjang umur dah ni anak" Danniel tertawa ringan

"Evening darl" sapa Jerico dari seberang sana

"So what?"

"Mau makan siang bareng ga? kebetulan aku lagi ada janji sama klien di deket kantor kamu"

"Gue sibuk hari ini, maybe next time"

"Okay i'll pick you up at 12" final Jerico kemudian mematikan sambungan telefonnya

"ANJING" umpat Danniel

Upayanya menghindari Jerico gagal hari ini. Mungkin satu-satunya jalan untuk menjauh dari Jerico adalah memulai kembali kehidupan barunya bersama T'195 di negeri orang lain

"Satu-satunya cara biar gue bisa move on gue harus jauh dari Jerico. Kalo begini terus gimana gue bisa lupain elo Jer?" Danniel melemparkan ponselnya ke sofa yang terletak diseberang meja kerjanya

"You don't belong for me" Danniel memijat dahinya pelan

Tak terasa jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Jantung Danniel berdegup kencang saat melangkah keluar dari dalam kantornya, dilihatnya mobil hitam milik Jerico sudah terparkir tepat di depan pintu masuk

Youth (After Paramour)  [HOONSUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang