Setelah malam itu, hubungan Danniel dan Jerico kian memburuk. Hanya beberapa hari setelah mereka bercinta, Danniel memilih untuk menjauh dari kehidupan Jerico. Dia tak lagi mengangkat telfon darinya, tak lagi membalas pesan yang Jerico kirim dan mulai menyibukkan diri sebagai seorang musisiJerico tentu bertanya-tanya alasan Danniel menghidarinya, dia berkali-kali mencoba menghubungi Danniel namun hasilnya nihil. Tak jarang pula Jerico pergi kerumah Danniel dan rumah orang tua Danniel untuk bertemu dengannya, namun sekali lagi Jerico tak dapat menemukan Danniel. Dia hanya dapat mengetahui kabar Danniel melalui teman-teman Danniel yang diam-diam masih mengabari Jerico tentang kehidupan Danniel
"Lo yakin Dan ga mau ketemu Jerico? ini udah seminggu lebih" tutur Yoshua pada Danniel yang masih sibuk mengotak-atik iPad miliknya
"Kalo gue ketemu dia lagi, gue ga bakal bisa lepasin dia Yos" jawabnya
"Lo masih sayang Jerico kan? kenapa lo milih buat nyerah gitu aja?" Yoshua kembali melemparkan pertanyaan pada Danniel
"Gue pengen jadi musisi sukses, gue pengen wujudin mimpi-mimpi gue dulu. Gue mau Jerico punya keluarga yang lengkap"
"Ini bukan tentang cinta gue yang hilang Yosh, ini tentang keharusan. Jerico anak tunggal, keluarganya butuh penerus keturunan, gue juga begitu" tambah Danniel
"Gue juga mau barengan terus sama Jerico, tapi semesta aja ga ngedukung kita berdua" Danniel menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi
"Dan..." suara Yoshua terdengar sangat sedih setelah mendengarkan pernyataan dari Danniel
"Gue tau ini berat, tapi lo ga harus nyerah duluan kaya gini" tuturnya lagi
"Gue mau ngejar mimpi gue yang sempet berhenti Yosh, kasih gue kesempatan dulu buat ngejar mimpi gue sebelum, kalau pun Jerico udah ada dipelukan orang lain gue gapapa. Gue turut bahagia"
"Jerico pantes dapet tuan putrinya" Danniel menghela nafasnya panjang
"Jangan egois, apa yang lo pikir bener belum tentu bener" ucap Yoshua sebelum meninggalkan Danniel di studionya
Danniel hanya diam, dirinya memikirkan kembali kata-kata yang baru saja Yoshua katakan padanya. Memang seharusnya Danniel tidak meninggalkan Jerico secara tiba-tiba seperti ini, harus ada penjelasan untuk menjawab segala pertanyaan Jerico
Danniel memberanikan diri untuk kembali menghubungi Jerico yang kini sedang dibuat pusing mencari keberadaan kekasihnya itu. Danniel menghirup nafas panjang meyakinkan dirinya bahwa keputusan yang dia buat adalah yang terbaik bagi keduanya, atau mungkin yang terbaik untuk Jerico
Danniel langsung melemparkan ponselnya ke atas sofa setelah mengirim dan berbalas pesan singkat dengan Jerico. Jujur hatinya pun tak siap untuk mengatakan bahwa dirinya menyerah dan memilih untuk pergi, dia juga takut untuk melepaskan Jerico, dia takut jika Jerico tak kembali kepadanya nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth (After Paramour) [HOONSUK]
FanficAnother chapter of Jerico and Danniel "My atlantis was gone" Disclaimer - contain harsh words - write in bahasa - lil bit mature (ig) - bxb