Danniel berlari kecil dibawah gerimis sembari membentangkan jaketnya diatas kepala untuk menutupinya dari air hujan yang mulai turun. Dia menghentikan langkahnya disebuah halte bus yang sudah lah tak beroprasi. Danniel mendongakkan wajahnya mendapati hujan semakin deras"Ah elah anjing, pake ujan segala dah. Bangsat bangsat" kesalnya
"Mana gue ga bawa payung lagi, mobil juga jauh. Tai lah anjing" umpatnya
"Apa gue telfon Yoshua aja ya? tapi tuh anak lagi sibuk ngurus kepanitiaan, lagian ini gue ngapain dah ngeluyur sendiri padahal tau kalo tugas udah banyak yang mepet deadline. Danniel goblok" Danniel memaki-maki dirinya sendiri, meratapi nasibnya sekarang yang sedang terjebak hujan
Karena mulai lelah berdiri, Danniel pun memutuskan untuk duduk sambil menunggu hujan reda. Langit terlihat sangat gelap, hujan pun turun semakin deras membuat Danniel mulai kedinginan
"Dingin banget anjay" Danniel mengusap lengan hingga lehernya untuk memberikan kehangatan secara mandiri
Ditengah suara hujan, tiba-tiba petir mulai menyambar membuat Danniel merasa ketakutan. Sejak kecil Danniel memang sangat membenci bunyi petir, ada perasaan takut, sedih dan pilu di hatinya saat mendengar bunyi tersebut
"ANJING MAMA" teriaknya ketika petir mulai menyambar sesuatu
"Ma, Danniel takut" lirih Danniel sembari menutup kedua telinganya dan memejamkan matanya kuat
Seorang pemuda melihat Danniel sedang meringkuk ketakutan pun menghampirinya dengan menggunakan payung hitam, pemuda itu turun dari dalam mobil mewahnya dan segera berlari secepat mungkin ke arah Danniel
Perlahan pemuda itu mendekat ke arah Danniel dan menepuk pundaknya untuk menyadarkan pemuda kecil itu jika ada seseorang disekitarnya
"BANGSAT" teriak Danniel kaget ketika pemuda itu menepuk pundaknya
"Calm down Danny, it's me Jerico" mendengar nama Jerico, hati Danniel mulai menghangat
"O-oh elo, ngapain lo disini?" tanya Danniel
"Harusnya aku yang nanya, kamu ngapain hujan-hujan malah diluar kaya gini? mobil kamu kemana?"
"Mobil gue disana" Danniel menunjuk ke arah timur
"Ayo pulang, aku anterin kamu sampe rumah. Nanti kamu bisa nyuruh orang buat ambil mobil kamu, ayo Dan, petirnya lagi ga baik cuacanya juga" Jerico menarik Danniel untuk pergi bersamanya
Sepanjang perjalanan Danniel hanya diam tak membuka suara sedikitpun, padahal biasanya Danniel akan terlihat sangat bersemangat menceritakan berbagai hal random yang dia alami selama satu hari ini. Jerico diam-diam melirik ke arah Danniel yang terlihat sedikit tidak nyaman
"Why love? kamu kedinginan?" tanya Jerico
"Just a lil bit" jawab Danniel
"Wait" Jerico menghentikan mobilnya dipinggir jalan kemudian melihat ke kursi belakang dan mengambil jaket yang memang dia simpan disana
"Here you go, pake ini" Jerico memberikan jaketnya pada Danniel
"Okay" jawab Danniel singkat kemudian memakai jaket milik Jerico yang jelas sangat besar hingga membuatnya tenggelam oleh jaket itu
Jerico hanya dapat menahan gemasnya melihat bagaimana lucunya Danniel tenggelam oleh jaket miliknya. Sementara pria kecil disebelahnya sedang berusaha membuat agar jaket yang ia kenakan terlihat biasa saja
Switchin' the positions for you (for you, ah)
Cookin' in thе kitchen, and I'm in the bedroom
I'm in the Olympics, way I'm jumpin' through hoops
Know my love infinite, nothin' I wouldn't do
That I won't do, switchin' for you
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth (After Paramour) [HOONSUK]
FanficAnother chapter of Jerico and Danniel "My atlantis was gone" Disclaimer - contain harsh words - write in bahasa - lil bit mature (ig) - bxb