Hari yang ditunggu Danniel dan kawan-kawannya pun hampir tiba, setelah mempertimbangkan banyak hal dan mempersiapkan segala keperluan mereka, Danniel berserta seluruh anggota T'195 telah resmi bekerja sama dengan salah satu label ternama yaitu triple A yang berada di AustraliaMulai minggu depan Danniel resmi bergabung dengan label rekaman tersebut. Kini Danniel dan kawan-kawannya sedang sangat sibuk mempersiapkan kepindahannya ke Australia. Apakah Jerico tau? tentu saja dia tau namun Jerico tak mengetahui kemana Danniel akan pergi jauh untuk mengejar mimpinya
"Dan, you almost forgot this shi" Travis melemparkan kantong berwarna hitam yang tadinya Danniel simpan di dalam laci nakasnya
"Thanks bro. Let's see what is it" Danniel membuka serutan dari kantong hitam tersebut
Senyum tipis Danniel muncul saat melihat isi dari kantong tersebut, surat-surat pendek yang dulu Jerico tulis untuknya hingga ticket film yang mereka tonton selama berpacaran masih tersimpan rapi di dalam sana
"Memories of you and me" gumam Danniel
"Lagi liatin apa lo?" tanya Yoshua yang melihat Danniel terdiam sembari tersenyum saat melihat isi dari kantong yang berada di tangannya
"Kepo lo" balas Danniel kemudian menutup kembali
kantong tersebut dan memasukkannya ke dalam koper"We have 1 week left until we move to Aussie" ucap Danniel setelah menutup koper terakhirnya
"I wanna spend my days with my fams and my lovely boy" ucap Travis sembari menarik Jeremy untuk mendekat dengannya
"I wont" Jeremy melepaskan dirinya dari Travis dan berjalan menjauh darinya
"Mampus lo" ledek Junior yang baru saja masuk ke dalam 195 House
"Bawa apa tuch?" tanya Travis yang melihat Junior membawa beberapa kantong keresek dengan ukuran yang cukup besar
"Makan lah bro, gue tau lo pada belum ngisi amunisi kan? nah ini gue bawain" ucapnya
"Mantep gitu dah lo" ujar Yoshua yang baru turun dari lantai dua
"Ayo lah makan, habis ini lanjut packing barang masing-masing" ajak Junior
Mereka berenam duduk bersama di ruang tengah sembari memakan makanan yang dibawa oleh Junior tadi. Ditengah-tengah acara makan bersama tiba-tiba ponsel Danniel berdering menunjukkan nama "Jerico" dilayarnya
"Kenapa lagi dah" Danniel pun akhirnya menghentikan kegiatannya dan mengangkat panggilan dari Jerico
"Tell me isn't true" ucap Jerico sebagai pembuka obrolan
"Apasih?" jawab Danniel dengan bingung
"Kamu mau move ke Aussie tapi ga ngabarin aku dulu, seriously Dan?" suara Jerico terdengar sangat kesal
"Not your business tho"
"Of course its my business too, i love you and i don't wanna lose you for the few times"
"Gue lagi sibuk sekarang, talk to you later" ucap Danniel kemudian memutus sambungan telefonnya secara sepihak
"Shit" umpat Jerico di dalam ruangan kerjanya
"What should i do now? should i give up?" Jerico merebahkan tubuhnya pada kursi kerjanya
Kepala Jerico terasa sangat pening saat ini, pikirannya tak bisa lepas dari sosok Danniel dan dia juga harus membagi pikirannya lagi untuk mengurus semua pekerjaannya. Dengan gusar Jerico mengusap wajahnya frustasi, banyak hal yang sudah ia korbankan untuk mencoba mendapatkan Danniel kembali namun semuanya terasa sia-sia begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth (After Paramour) [HOONSUK]
FanfictionAnother chapter of Jerico and Danniel "My atlantis was gone" Disclaimer - contain harsh words - write in bahasa - lil bit mature (ig) - bxb