Kosong Dua

4 1 0
                                    

"You do a million simple things that bring joy to my life."

"You make me happy in way no one else can do."

~ Fredericka Alexa ~

-----------------------------------

Semenjak kejadian siang itu, Ricka sepulang sekolah hingga sekarang tidak pernah keluar kamar. Ibunya sudah coba nyuruh dia keluar tetapi nihil, dia lebih milih mengurung dirinya dikamar hingga malam hari. Bahkan dia melewati makan sorenya, padahal dia mempunyai riawat penyakit mag yang bila dia telat makan, bisa bisa penyakitnya itu kambuh.

"Ricka, neng ayo keluar. Kamu belum makan dari tadi neng, ini udah jam sembilan malam, mag kamu nanti kumat sayang," ucap khawatir sang Ibu.

"..."

"Neng, ya Allah. Keluar neng, makan dulu," lanjutnya dengan sedikit terisak sedih.

"..."

Ibu yang udah tak tahu bagaimana lagi supaya dapat bujuk anaknya itu, akhirnya dia memutuskan untuk tidur. Semenjak pulang sekolah sifat Ricka sudah berubah, dia terlihat murung, bahkan ketika masuk rumah dia tidak mengucapkan salam sama sekali, bahkan rutinitasnya ketika pulang aja dia lewati (menyapa ibunya).

Ricka sekarang tinggal hanya dengan Ibunya saja, bapaknya telah meninggal satu tahun lalu karena penyakit jantung, dan tinggalah mereka berdua dirumah itu. Ibu Ricka sekarang menjadi single parent, dia rela bekerja keras demi menyekolahkan anaknya itu.

Hayna, itulah nama Ibu Ricka. Dia sekarang sedang bersedih dikamarnya karena anaknya itu. Dia bertanya tanya kenapa anaknya bisa seperti itu, padahal tadi pagi dia baik baik saja. Tapi, kenapa ketika pulang dia berubah.

Karena tak kuat dengan itu, Hayna memutuskan untuk tidur. Keesokan harinya, tepat jam setengah lima pagi. Hayna bangun, dia segera untuk menunaikan sholat subuh. Setelah solat dia melanjutkan dengan bebersih rumah sebentar. Tepat jam lima pagi, Hayna menyiapkan sarapan untuk anak satu satunya itu.

"Ya Allah, semoga Ricka baik baik saja Ya Allah," ucap Hayna sembari memotong cabai.

Tepat setelah Hayna selesai memasak, tiba tiba Hayna melihat anaknya itu keluar dari kamar dengan keadaan yang lusuh.

"Ya Allah, nakk. Kamu kenapa??" ucap Hayna dengan panik.

Ricka yang sudah tak bisa membendung air matanya itu seketika airnya keluar dengan derasnya, "Bunda... Maafin Ricka..." ucapnya sembari memeluk Hayna.

"Kamu kenapa nakk??"

"Kemarin Ricka habis dijambak bun sama Hilda, hiks..."

"Ha?? Ko bisa dijambak??"

"Iya bun, hiks. Kan kemarin Ricka disuruh beli jajan sama dia. Trus..." Ricka menceritakan semua peristiwa yang terjadi dengan detail.

"Ya Allah, nakk. Kenapa lah ada orang yang berani giniin anak bunda... Kamu sekarang ga papa kan, nak?" ucap Hayna sembari mengusap air mana anaknya itu.

"Ricka ga papa bunda, Ricka hanya sedih aja kenapa Ricka bisa mudah untuk dimanfaatkan orang lain,"

"Padalah Ricka hanya pengin baik sama orang, tapi kenapa malah kebaikan Ricka dimanfaatkan oleh orang lain," lanjutnya.

"Apa salah Ricka, bundaa???"

"Nak, lihat bunda. Kamu itu ga salah, kamu hanya kurang berhati hati. Kamu kan sudah besar nak, kamu tau mana yang benar dan mana yang salah. Jadi kamu harus bisa membedakan dari keduanya itu,"

SAY YES? or SAY NO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang