Memutuskan untuk pergi, meninggalkan semua luka dan juga rasa sakit di hati serta fisiknya.
Tujuh tahun menghilang tanpa jejak namun malah memutuskan kembali ketika mendengar kabar tentang seseorang yang sangat dia benci.
Sebuah permintaan terakhi...
Suasana pagi hari di rumah mewah terlihat indah dan damai. Pria cantik dengan perut besar yang hamil sembilan bulan sedang menyiapkan sarapan untuk sang suami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang, kenapa tidak membangunkan aku?"Seorang pria tampan jalan terburu dengan menenteng tas kerja dan juga jas miliknya. Phayu Chaikamon Theerapanyakul
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang istri yang berada di dapur tersenyum geli melihat itu "Apa kau lupa sesuatu phi?"Tanya pria manis dengan perut besar. Niww kirigun Theerapanyakul
"Lupa apa?"Tanya Phayu bingung.
"Ini hari minggu phi, dan kau libur kan"Pria tampan itu tersenyum ketika menyadari kebodohannya.
"Aku lupa hehe"Sang istri hanya menggelengkan kepalanya maklum.
"Sarapan lah, aku sudah membuatkan mu makan"Pria yang sedang berbadan dua itu menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Lalu kau tidak makan?"Si manis menggelengkan kepalanya dan mengambil susu khusus ibu hamil miliknya.
"Tidak phi, aku sedang tidak nafsu makan jadi aku hanya minum susu saja"Jawabnya.
"Apakah itu cukup? Kau kan juga harus makan agar baby sehat"
"Minum susu ini juga membuatku sehat phi, nanti jika aku lapar pasti aku makan"Phayu menganggukkan kepala tanda mengerti dan memakan masakan sang istri.
"Phi"Panggil Niww pada sang suami yang asik dengan sarapannya.
"Ada apa?"
"Bisakah temani aku periksa kandungan hari ini?"
Phayu tersenyum menatap sang istri "Tentu saja, hari ini aku libur dan hari ini aku adalah milik mu sayang"Si manis tersenyum mendengar itu.
"Kalau begitu aku bersiap dulu ya Phi"Niw buru-buru menghabiskan susu hamilnya dan berlari kearah kamar mereka.
"JANGAN BERLARI SAYANG, KAU SEDANG HAMIL NANTI JATUH"Teriak Phayu khawatir melihat sang istri berlari sembari menaiki tangga.
Phayu menggelengkan kepalanya "Kenapa aku jadi merindukannya"Gumam Phayu pelan.
