Setelah semalaman memikirkan keputusan apa yang harus dia ambil, akhirnya Rain kembali, kembali kenegara asalnya.
Negara yang sudah dia tinggalkan selama tujuh tahun. Negara yang Rain tinggalkan karna semua luka serta rasa sakit yang dia rasakan.
Sekarang dirinya berada di bandara untuk menunggu seseorang yang berjanji akan menjemput nya.
Rain hanya berdiri diam dan menatap sekitar dengan datar.
"Apa keputusan ku untuk kembali sudah benar?"Rain bingung kenapa dirinya harus kembali lagi kesini? Untuk apa dia berada di sini?
"Kau bodoh Rain, harusnya kau biarkan saja dia mati. Untuk apa aku
melihat nya? Hanya membuang waktu!"Meruntuki dirinya sendiri karna hanya mendengar kabar semalam, dirinya malah memutuskan untuk kembali.Dulu saat dirinya meninggalkan negara ini dengan sejuta luka, Rain bersumpah tidak akan kembali menginjakkan kaki di negara ini lagi. Tapi, apa ini? Dirinya kembali? Kembali ketika mendengar seseorang ingin meregang nyawa? Bukankah harusnya dia senang? Lalu kenapa dia malah merasa takut dan gelisah sejak mendengar kabar itu?.
Rain terus melamun dan memikirkan
apakah keputusan sudah benar apa tidak. Rain tidak sadar dengan seseorang yang berada di depannya."Rain"Masih tidak ada jawaban apapun dari Rain. Pria cantik itu masih diam dengan pikiran menerawang kemasalalu.
"Rain!"Porchay berteriak hingga akhirnya Rain tersadar dari lamunannya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"Tanya Porchay yang hanya di balas gelengan kepala oleh Rain.
"Apa kau baik-baik saja?"Tanya Porchay khawatir.
"Iya, aku baik-baik saja"Balas Rain seadanya.
"Baiklah ayo"Porchay membantu Rain untuk membawa barang-barang milik pria manis itu kedalam bagasi mobil.
"Apa kau memberi tau mereka jika aku kembali?"Tanya Rain pada Porchay yang sedang menyetir di sampingnya.
Porchay tersenyum dan menggeleng "Tidak, aku tidak memberi tau siapapun tentang kembalinya dirimu"Rain mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vicaria Mater(On Going)
Short StoryMemutuskan untuk pergi, meninggalkan semua luka dan juga rasa sakit di hati serta fisiknya. Tujuh tahun menghilang tanpa jejak namun malah memutuskan kembali ketika mendengar kabar tentang seseorang yang sangat dia benci. Sebuah permintaan terakhi...