__________________
[VICARIA MATER]Hari ini adalah hari Minggu, harusnya Rain bisa bersantai dan berbaring di atas ranjang empuknya, namun sayangnya semesta tak mengijinkannya. Pagi pagi buta, kedua orang tuanya dan juga orang tua Phayu sudah datang ke apartemen nya entah untuk apa, mereka bilang untuk menengok sang cucu yang masih berada padanya.
Dan akhirnya hari Minggu Rain hancur karna kedatangan empat, ah maksudnya lima orang karena Phayu memang menginap di apartemen nya.
"Kau sudah makan Rain?"Tanya Type, Rain menatap malas sang ibu yang basa basi terhadapnya. Rain tau jika itu hanya topeng yang di gunakan sang ibu agar terlihat baik di depan keluarga mertua mendiang sang kakak.
"Sudah"Jawabnya singkat.
Tak ada lagi percakapan yang tercipta, semua orang duduk dengan diam, menatap balita yang sedang menggeliat di depan mereka. Rasa canggung begitu meliputi keadaan di sekitar hingga tidak ada yang bisa membuka suara.
"Ohh iya, kita belum memberikan nama untuk anak mu kan Phayu"Vegas mencoba mencairkan suasana, yang lain merespon dengan baik, namun Rain hanya menanggapi dengan malas.
"Daddy benar, kira-kira nama apa yang bagus untuknya ya"Yang lain berfikir keras untuk memberi nama pada cucu tunggal mereka.
"Rain, menurutmu nama apa yang bagus untuknya?"Tanya Phayu.
"Tidak tau, dia bukan anakku, untuk apa aku memikirkannya"Jawaban Rain membuat semua orang terdiam. Si manis itu tak mengambil pusing keterdiaman disekitarnya, memilih untuk kembali bermain ponselnya.
Drtttt.. Drttttt
Mata semua orang teralihkan kearah ponsel Rain yang bergetar.
"Ya?"Rain mengangkat panggilan masuk di ponselnya.
"Iya, aku di apartemen"
"..."
"Ya sudah masuk saja, kau tau kode nya kan"
"..."
"Tamu? Siapa?"
"Ya sudah kau masuk dulu, aku sedang malas berjalan"
Bipp
Rain mengabaikan pandangan bertanya dari semua orang di depannya. Kembali memilih memasukan ponsel.
Pip
Suara kode pintu apartemen Rain berbunyi, semua orang mengalihkan pandangannya.
"Rain... lihat, siapa yang datang menemuimu"Clay datang bersama seorang pria tampan di depannya. Mata Rain terbelalak melihatnya, terdiam di tempat melihat orang itu yang tersenyum di depannya.
"Rain"Panggilan lembut itu membuat lamunan Rain buyar, dengan cepat Rain berlari kearah pria itu dengan senyum cerah di wajahnya.
"Hyungggg!"
Brukkk
Pria itu hampir saja oleng kebelakang jika saja badannya tak sigap menerima pelukan dari si kecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vicaria Mater(On Going)
Historia CortaMemutuskan untuk pergi, meninggalkan semua luka dan juga rasa sakit di hati serta fisiknya. Tujuh tahun menghilang tanpa jejak namun malah memutuskan kembali ketika mendengar kabar tentang seseorang yang sangat dia benci. Sebuah permintaan terakhi...